Langkat, Sumut (Antara Bengkulu) - Pascameletusnya Gunung Sinabung di Tanah Karo, harga sayuran yang diperdagangkan di pasar tradisional Stabat Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengalami kenaikan.

"Harga sayuran di pasar tradisional Stabat naik," kata salah seorang pedagang sayuran di pasar tradisional Stabat Butet Harahap di Stabat, Rabu.

Kenaikan yang terjadi mencapai 30 persen, khususnya sayuran yang berasal dari Tanah Karo, karena pasokannya yang terus berkurang sejak tiga hari belakangan ini.

"Pedagang di sini banyak menggantungkan pasokan sayur dari Tanah Karo," katanya.

Pasokan sayur itu seperti cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, kol, buncis, kentang, wortel, selada.

Butet menjelaskan harga cabai merah sebelumnya Rp22 ribu per kg, kini menjadi Rp 27 ribu/kg.

Begitu juga dengan harga cabai hijau mengalami kenaikan karena pasokan yang terus berkurang dari sebelumnya Rp21 ribu kini naik menjadi Rp25 ribu/kg, katanya.

Harga kentang juga naik dari Rp8 ribu menjadi Rp11 ribu/kg, wortel dari Rp5 ribu kini Rp7 ribu/kg, katanya.

Sedangkan harga kol naik dari Rp2 ribu menjadi Rp3 ribu/kg dan harga tomat naik semula Rp5 ribu menjadi Rp7 ribu/kg.

Kemudian harga sayuran lainnya juga naik, seperti sawi dari Rp8 ribu menjadi Rp10 ribu/kg, dan selada dari Rp10 ribu menjadi Rp13 ribu/kg.

Kenaikan harga itu mempengaruhi minat pembeli, yakni banyak dagangan yang tidak terjual dan terpaksa dipasarkan keesokan harinya, katanya.

Butet tidak bisa memperkirakan sampai kapan hal itu berlangsung, namun berharap petani sayuran Tanah Karo bisa secepatnya pulih dari erupsi abu vulkanik Gunung Sinabung, sehingga pasokan sayur dapat segera teratasi untuk kebutuhan konsumen di Langkat. (Antara)

Pewarta: Oleh Imam Fauzi

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013