Jakarta,  (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan hubungan Indonesia dan China semakin meningkat di masa datang.

        "Kami berharap apa yang telah dicapai oleh Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao dalam menjalin hubungan baik Indonesia serta China dapat dilanjutkan dan ditingkatkan di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang," katanya di Jakarta, Kamis.

         Hal itu disampaikan Presiden Yudhoyono saat menerima kunjungan kehormatan Anggota Dewan Negara China Yang Jieji dan rombongan  serangkaian dialog ke-4 politik, hukum dan keamanan RI-China.

        "Hubungan Indonesia dan China kini memasuki posisi yang sangat tinggi dan diharapkan ke depan hubungan Indonesia dan China dapat makin ditingkatkan," kata Presiden Yudhoyono.

        Hubungan Indonesia dan China semakin meningkat sejak kedua pimpinan negara menandatangani kemitraan strategis pada April 2005.

        Presiden Yudhoyono mengatakan hubungan yang semakin baik antara Indonesia dan China di masa datang tidak saja akan memberikan dampak bagi kedua negara tetapi juga stabilitas dan kemakmuran kawasan.

        Kepala Negara berharap dialog keempat politik, hukum dan keamanan antara Indonesia serta China dapat ikut mendukung terciptanya hubungan yang semakin meningkat antara kedua pihak.

         Duta Besar RI Untuk China merangkap Mongolia Imron Cota mengatakan hubungan kedua negara terus mengalami perkembangan yang siginifikan.  
   Dalam bidang ekonomi volume perdagangan kedua negara terus meningkat dari 26,6 miliar dolar AS pada 2009 menjadi 66,6 miliar dolar AS pada 2012.

       China kini menjadi mitra dagang terbesar bagi Indonesia dan ditargetkan pada 2015 volume perdagangan kedua negara meningkat menjadi 80 miliar dolar AS.

        Di bidang investasi, jumlah investasi China ke Indonesia pada 2012 tercatat 2,2 miliar dolar AS.

        Begitu pun jumlah turis China ke Indonesia meningkat sekitar 14 persen dari tahun ke tahun sejak 2009 yang hanya 246 ribu orang
menjadi hampir satu juta pada 2012, katanya.

        Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Yuri Thamrin. *

Pewarta: Oleh Rini Utami

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013