Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika mengupayakan jaringan internet di seluruh objek wisata, khususnya di kawasan Bukit Menoreh supaya dapat terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kulon Progo Rudyatno di Kulon Progo, Jumat, mengatakan saat ini terus berupaya semua wilayah di Kulon Progo bebas dari "blank spot", seperti di objek wisata.

"Kami akan berkoordinasi dengan penyedia layanan internet untuk penyiapan penerapan aplikasi PeduliLindungi di destinasi wisata. Kami akan lakukan uji kelayakan terlebih dahulu di sejumlah objek wisata, sehingga penggunaan dan pemanfaatan aplikasi PedulLindungi ini bisa maksimal," kata Rudiyatno.

Ia mengakui ada beberapa wilayah yang pelayanan internetnya masih minim dan belum menjangkau seluruh masyarakat, dan objek wisata, seperti di Kecamatan Kokap, Girimulyo, Samigaluh, dan Kalibawang atau kecamatan yang berada di gugus Bukit Menoreh.

"Kami menyadari era saat ini, jaringan internet sangat dibutuhkan masyarakat, dalam mempromosikan produk atau potensi lokal, pelaksanaan pembelajaran secara daring, hingga mendukung percepatan pengembangan sektor pariwisata. Untuk itu, kami mengupayakan layanan internet yang merata," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan destinasi wisata yang masuk area susah sinyal mayoritas berada di sisi utara. Di mana di wilayah tersebut merupakan kawasan dataran tinggi dengan gugusan perbukitan. Kondisi tersebut menjadi salah satu kekhawatiran bagi pemerintah maupun pengelola wisata ketika aplikasi PeduliLindungi menjadi syarat untuk masuk ke destinasi.

"Kami perlu penyiapan matang agar kemudian persyaratan tersebut tidak malah mempersulit wisatawan untuk berkunjung, mulai dari penyiapan sumber daya manusianya hingga sarana dan prasarana pendukung aplikasi Peduli Lindungi," terang Joko.

Selain itu, ia mengatakan pihaknya sedang melakukan sosialisasi tentang aplikasi PeduliLindungi juga penting bagi pengelola obyek wisata. Penerapan aplikasi tersebut sebagai syarat masuk pengunjung masih menjadi hal baru bagi para pengelola maupun masyarakat.

Sehingga kemudian tentu pihaknya tentu perlu melakukan pelatihan bagi para petugas pengelola wisata. Agar ketika diterapkan nanti aplikasi PeduliLindungi bisa berjalan optimal dan tidak membingungkan pengelola wisata maupun wisatawan.

"Petugas di TPR harus diberi pemahaman dulu tentang aplikasi tersebut, agar tidak kebingungan Selain itu, jaringan internet juga harus dipersiapkan untuk mendukung aplikasi tersebut," katanya.

Pewarta: Sutarmi

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021