Bogor (Antara Bengkulu) - Seekor bayi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) berkelamin jantan lahir di lembaga konservasi ek-situ dan objek wisata nasional Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Saat ini bayi gajah yang lahir pada hari Kamis (3/10) pagi 2013 tersebut masih belum diberi nama," kata Humas Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Yulius H Suprihardo di Bogor, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa mamalia darat terbesar di Indonesia tersebut lahir dari induk betina bernama Indah dan induk pejantan bernama David.
Sementara itu, menurut Suyadi, "Head Keeper" (kepala perawat satwa) gajah, kelahiran itu berjalan normal.
"Dan itu merupakan anak pertama dari Indah, yang kawin pada tanggal 14-19 September 2011," katanya didampingi oleh dokter hewan (drh) Retno Sudarwati dan drh Yohana.
Dikemukakannya bahwa jumlah gajah yang ada di TSI saat ini mencapai ratusan ekor.
"Dan kelahiran terbaru itu merupakan suatu keberhasilan terbesar dalam sejarah konservasi gajah di lembaga konservasi eks-situ (di luar habitat alami)," katanya.
Menurut Yulius H Suprihardo, beberapa waktu sebelumnya, Taman Safari Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan "Australian Zoo" membangun Rumah Sakit Gajah di Taman Nasional Way Kambas Lampung.
Langkah itu, kata dia, sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap upaya pelestarian gajah sumatera, yang ada di habitat aslinya.
Ia menambahkan kelahiran gajah baru itu seakan ingin ikut bergembira dengan kunjungan kepala negara dan pemerintahan yang hadir pada KTT APEC di Bali.
Bali Safari Marine Park (Taman Safari Indonesia III), kata dia, kini sedang berbenah dan bersiap siap menyambut sejumlah pimpinan negara yang hadir pada APEC, yang akan mengunjungi objek wisata yang berada di Kabupaten Gianyar pada 7 Oktober mendatang. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Saat ini bayi gajah yang lahir pada hari Kamis (3/10) pagi 2013 tersebut masih belum diberi nama," kata Humas Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Yulius H Suprihardo di Bogor, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa mamalia darat terbesar di Indonesia tersebut lahir dari induk betina bernama Indah dan induk pejantan bernama David.
Sementara itu, menurut Suyadi, "Head Keeper" (kepala perawat satwa) gajah, kelahiran itu berjalan normal.
"Dan itu merupakan anak pertama dari Indah, yang kawin pada tanggal 14-19 September 2011," katanya didampingi oleh dokter hewan (drh) Retno Sudarwati dan drh Yohana.
Dikemukakannya bahwa jumlah gajah yang ada di TSI saat ini mencapai ratusan ekor.
"Dan kelahiran terbaru itu merupakan suatu keberhasilan terbesar dalam sejarah konservasi gajah di lembaga konservasi eks-situ (di luar habitat alami)," katanya.
Menurut Yulius H Suprihardo, beberapa waktu sebelumnya, Taman Safari Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan "Australian Zoo" membangun Rumah Sakit Gajah di Taman Nasional Way Kambas Lampung.
Langkah itu, kata dia, sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap upaya pelestarian gajah sumatera, yang ada di habitat aslinya.
Ia menambahkan kelahiran gajah baru itu seakan ingin ikut bergembira dengan kunjungan kepala negara dan pemerintahan yang hadir pada KTT APEC di Bali.
Bali Safari Marine Park (Taman Safari Indonesia III), kata dia, kini sedang berbenah dan bersiap siap menyambut sejumlah pimpinan negara yang hadir pada APEC, yang akan mengunjungi objek wisata yang berada di Kabupaten Gianyar pada 7 Oktober mendatang. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013