Anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menyita beberapa buku diduga kitab saat menangkap terduga teroris SH di Kelurahan Wijayakusuma, Grogol Petamburan Jakarta Barat, Jumat.
"Ada yang diambilnya, seperti kitab mungkin ya. Saya juga kurang tau kurang paham," kata Nurlaila sebagai Ketua RT setempat di lokasi penggerebekan, Jumat.
Nurlaila tidak bisa menjelaskan dengan detail jumlah kitab yang dibawa petugas polisi saat menangkap SH.
Penggerebekan itu berawal ketika Nurlaila selaku Ketua RT 04/07 dipanggil petugas sebagai saksi untuk menangkap SH pada pukul 09.30.
"Saya cuma dihubungi petugas pengen ke wilayah saya atas nama ini," kata Nurlaila.
Nurlaila mengaku tidak diberitahu alasan pihak kepolisian menangkap SH. Belakangan dia baru tahu bahwa SH ditangkap lantaran berkaitan dengan terorisme.
Setelah berkoordinasi, Nurlaila bersama petugas kepolisian pun langsung menghampiri rumah SH. Saat ditangkap, SH sedang berkumpul bersama keluarganya di ruang tamu.
SH ditangkap tanpa perlawanan dan langsung dibawa petugas kepolisian. Nurlaila tidak bisa memastikan pihak kepolisian membawa SH ke mana.
Pewarta ANTARA sempat menghampiri rumah dan mencoba mewawancarai beberapa anggota keluarga SH. Namun sanak keluarga SH enggan memberikan tanggapan atas penangkapan tersebut.
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Bekasi Utara, Jawa Barat dan Grogol, Jakarta Barat, Jumat.
"Jadi penangkapan itu di Kecamatan Bekasi Utara dua orang, yang satu lagi ditangkap di Grogol, Jakarta Barat," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.
Inisial ketiga terduga teroris, yakni MEK dan S ditangkap di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Satu terduga lainnya, SH ditangkap di Jelambar, Wijaya Kesuma, Kelurahan Grogol, Jakarta Barat.
"SH ini adalah salah satu Dewan Syura JI," kata Ramadhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
"Ada yang diambilnya, seperti kitab mungkin ya. Saya juga kurang tau kurang paham," kata Nurlaila sebagai Ketua RT setempat di lokasi penggerebekan, Jumat.
Nurlaila tidak bisa menjelaskan dengan detail jumlah kitab yang dibawa petugas polisi saat menangkap SH.
Penggerebekan itu berawal ketika Nurlaila selaku Ketua RT 04/07 dipanggil petugas sebagai saksi untuk menangkap SH pada pukul 09.30.
"Saya cuma dihubungi petugas pengen ke wilayah saya atas nama ini," kata Nurlaila.
Nurlaila mengaku tidak diberitahu alasan pihak kepolisian menangkap SH. Belakangan dia baru tahu bahwa SH ditangkap lantaran berkaitan dengan terorisme.
Setelah berkoordinasi, Nurlaila bersama petugas kepolisian pun langsung menghampiri rumah SH. Saat ditangkap, SH sedang berkumpul bersama keluarganya di ruang tamu.
SH ditangkap tanpa perlawanan dan langsung dibawa petugas kepolisian. Nurlaila tidak bisa memastikan pihak kepolisian membawa SH ke mana.
Pewarta ANTARA sempat menghampiri rumah dan mencoba mewawancarai beberapa anggota keluarga SH. Namun sanak keluarga SH enggan memberikan tanggapan atas penangkapan tersebut.
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Bekasi Utara, Jawa Barat dan Grogol, Jakarta Barat, Jumat.
"Jadi penangkapan itu di Kecamatan Bekasi Utara dua orang, yang satu lagi ditangkap di Grogol, Jakarta Barat," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.
Inisial ketiga terduga teroris, yakni MEK dan S ditangkap di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Satu terduga lainnya, SH ditangkap di Jelambar, Wijaya Kesuma, Kelurahan Grogol, Jakarta Barat.
"SH ini adalah salah satu Dewan Syura JI," kata Ramadhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021