Polisi Israel pada Sabtu pagi menangkap dua lagi dari enam milisi Palestina yang melarikan diri dari sebuah penjara dengan keamanan maksimum awal pekan ini.
Juru bicara kepolisian mengatakan kedua pria itu ditemukan bersembunyi di tempat parkir truk di sebuah desa Arab di timur Kota Nazareth, Israel utara.
Di lokasi yang sama, dua buronan lainnya telah ditangkap beberapa jam sebelumnya.
Pasukan Israel telah melakukan perburuan besar-besaran hingga Sabtu pagi untuk menemukan dua orang yang masih dalam pelarian.
Enam buronan itu --lima di antaranya anggota kelompok gerilyawan Jihad Islam dan satu lainnya dari partai arus utama Fatah-- melarikan diri pada Senin (6/9) pagi dengan membuat lubang di tanah dekat toilet di sel mereka.
Salah seorang yang ditangkap Sabtu pagi adalah Zakaria Zubeidi, mantan komandan Brigade Martir Al Aqsa Fatah di Jenin, Tepi Barat, yang pernah mendapat amnesti dari Israel.
Zubeidi ditangkap lagi oleh Israel pada 2019 setelah diduga terlibat dalam sejumlah penembakan.
Foto-foto yang dimuat media Israel memperlihatkan Zubeidi dan seorang buronan lain berlutut di atas tanah setelah ditangkap. Mata mereka ditutup dan tangan mereka diikat ke belakang.
Orang-orang Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel dan Yerusalem Timur menganggap para tahanan yang kabur itu sebagai pahlawan dalam memperjuangkan negara Palestina di wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967 itu.
Faksi-faksi Palestina mengatakan akan ada pembalasan dari penangkapan orang-orang itu.
Kelompok gerilyawan di Gaza menembakkan roket ke Israel pada Jumat setelah dua buronan pertama ditangkap.
Aksi itu dibalas Israel dengan serangan udara di daerah pantai yang banyak dihuni orang Palestina.
Sebelum melarikan diri, keenam gerilyawan Palestina itu dipenjara atau ditahan karena dicurigai merencanakan atau melakukan serangan mematikan terhadap warga Israel.
Pejabat Israel mengatakan mereka akan menyelidiki setiap penyimpangan yang memungkinkan mereka melarikan diri.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Juru bicara kepolisian mengatakan kedua pria itu ditemukan bersembunyi di tempat parkir truk di sebuah desa Arab di timur Kota Nazareth, Israel utara.
Di lokasi yang sama, dua buronan lainnya telah ditangkap beberapa jam sebelumnya.
Pasukan Israel telah melakukan perburuan besar-besaran hingga Sabtu pagi untuk menemukan dua orang yang masih dalam pelarian.
Enam buronan itu --lima di antaranya anggota kelompok gerilyawan Jihad Islam dan satu lainnya dari partai arus utama Fatah-- melarikan diri pada Senin (6/9) pagi dengan membuat lubang di tanah dekat toilet di sel mereka.
Salah seorang yang ditangkap Sabtu pagi adalah Zakaria Zubeidi, mantan komandan Brigade Martir Al Aqsa Fatah di Jenin, Tepi Barat, yang pernah mendapat amnesti dari Israel.
Zubeidi ditangkap lagi oleh Israel pada 2019 setelah diduga terlibat dalam sejumlah penembakan.
Foto-foto yang dimuat media Israel memperlihatkan Zubeidi dan seorang buronan lain berlutut di atas tanah setelah ditangkap. Mata mereka ditutup dan tangan mereka diikat ke belakang.
Orang-orang Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel dan Yerusalem Timur menganggap para tahanan yang kabur itu sebagai pahlawan dalam memperjuangkan negara Palestina di wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967 itu.
Faksi-faksi Palestina mengatakan akan ada pembalasan dari penangkapan orang-orang itu.
Kelompok gerilyawan di Gaza menembakkan roket ke Israel pada Jumat setelah dua buronan pertama ditangkap.
Aksi itu dibalas Israel dengan serangan udara di daerah pantai yang banyak dihuni orang Palestina.
Sebelum melarikan diri, keenam gerilyawan Palestina itu dipenjara atau ditahan karena dicurigai merencanakan atau melakukan serangan mematikan terhadap warga Israel.
Pejabat Israel mengatakan mereka akan menyelidiki setiap penyimpangan yang memungkinkan mereka melarikan diri.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021