Tiga awak pesawat Rimbun Air dengan nomor penerbangan PK OTW yang jatuh di Bukit Kampung Bilogai, dekat Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Rabu (15/9) rencananya akan dievakuasi ke Timika pada Kamis pagi ini.
Kepala Kantor SAR Timika George Mercy L Randang di Timika, Kamis, mengatakan dua armada pesawat perintis sudah siap di Bandara Bilogai Sugapa untuk membawa jenazah Pilot Hj. Mirza co pilot Fajar dan teknisi Iswahyudi.
"Pesawat belum berangkat dari Sugapa karena di sana masih kabut. Yang jelas di Bandara Timika sudah disiagakan mobil ambulans untuk membawa jenazah para korban ke RSUD Mimika untuk proses selanjutnya," jelas Mercy.
Jenazah ketiga awak pesawat Rimbun Air PK OTW jenis Twin Otter 3000 itu berhasil dikeluarkan dari reruntuhan puing-puing pesawat nahas itu oleh warga bersama aparat TNI pada Rabu (15/9) malam sekitar pukul 23.30 WIT.
Kemudian secara estafet Tim SAR gabungan terdiri atas unsur masyarakat, Basarnas dan TNI mengevakuasi ketiga jenazah ke Bandara Sugapa dengan berjalan kaki.
Jenazah ketiga awak pesawat Rimbun Air itu baru tiba di Bandara Sugapa pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.30 WIT.
Selanjutnya pada pukul 04.30 WIT, Tim SAR gabungan yang terdiri atas unsur Basarnas Timika dan unsur TNI kembali menemukan kotak hitam pesawat Rimbun Air.
"Tim sekarang ini sedang dalam perjalanan mengevakuasi black box dari lokasi kejadian ke Sugapa dengan berjalan kaki. Kalau tidak ada hambatan hari ini juga black box itu sudah bisa dibawa ke Timika bersama 10 personel Basarnas," kata Mercy.
Pesawat Rimbun Air PK OTW itu hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Nabire menuju Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Rabu (15/9) pagi sekitar pukul 07.37 WIT.
Pesawat itu dilaporkan membawa bahan bangunan.
Kepala AirNav Indonesia Cabang Timika Andi Nurwansyah mengatakan, pihak SAR Timika melalui peralatannya menangkap sinyal yang diduga berasal dari pesawat Rimbun Air yang jatuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Kepala Kantor SAR Timika George Mercy L Randang di Timika, Kamis, mengatakan dua armada pesawat perintis sudah siap di Bandara Bilogai Sugapa untuk membawa jenazah Pilot Hj. Mirza co pilot Fajar dan teknisi Iswahyudi.
"Pesawat belum berangkat dari Sugapa karena di sana masih kabut. Yang jelas di Bandara Timika sudah disiagakan mobil ambulans untuk membawa jenazah para korban ke RSUD Mimika untuk proses selanjutnya," jelas Mercy.
Jenazah ketiga awak pesawat Rimbun Air PK OTW jenis Twin Otter 3000 itu berhasil dikeluarkan dari reruntuhan puing-puing pesawat nahas itu oleh warga bersama aparat TNI pada Rabu (15/9) malam sekitar pukul 23.30 WIT.
Kemudian secara estafet Tim SAR gabungan terdiri atas unsur masyarakat, Basarnas dan TNI mengevakuasi ketiga jenazah ke Bandara Sugapa dengan berjalan kaki.
Jenazah ketiga awak pesawat Rimbun Air itu baru tiba di Bandara Sugapa pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.30 WIT.
Selanjutnya pada pukul 04.30 WIT, Tim SAR gabungan yang terdiri atas unsur Basarnas Timika dan unsur TNI kembali menemukan kotak hitam pesawat Rimbun Air.
"Tim sekarang ini sedang dalam perjalanan mengevakuasi black box dari lokasi kejadian ke Sugapa dengan berjalan kaki. Kalau tidak ada hambatan hari ini juga black box itu sudah bisa dibawa ke Timika bersama 10 personel Basarnas," kata Mercy.
Pesawat Rimbun Air PK OTW itu hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Nabire menuju Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Rabu (15/9) pagi sekitar pukul 07.37 WIT.
Pesawat itu dilaporkan membawa bahan bangunan.
Kepala AirNav Indonesia Cabang Timika Andi Nurwansyah mengatakan, pihak SAR Timika melalui peralatannya menangkap sinyal yang diduga berasal dari pesawat Rimbun Air yang jatuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021