Denpasar (Antara Bengkulu) - Aneka produk ukiran berbahan baku kayu model antik khas Bali dalam kondisi pasar yang lesu dewasa ini masih laku diekspor ditandai adanya pesanan dari luar negeri walaupun jumlahnya tidak sebanyak periode sebelumnya.

Menurut Made Renge, perajin asal Kabupaten Gianyar, Sabtu, komoditas berupa daun pintu dan dinding rumah dari bahan baku kayu yang diukir dan dicat dengan model antik itu menjadi barang seni bernilai jual tinggi di pasar luar negeri.

"Pemasaran hasil aneka barang kerajinan memang agak sepi, tetapi untuk daun pintu dan dinding dari kayu yang diukir khas Bali, masih menjadi salah satu daya tarik konsumen luar negeri," ujarnya.

Made Renge yang memiliki puluhan orang tenaga pengukir itu menyebutkan barang seni yang semakin berkembang itu banyak diminati dan dikoleksi oleh pecinta seni mancanegara mulai dari Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat.

Perajin ukir yang tersebar di Pulau Dewata itu cukup kreatif mengembangkan desain baru yang sesuai dengan selera dan kondisi keuangan konsumen mancanegara, maupun calon pembeli yang datang dari Nusantara.

Pintu ukiran berbahan baku kayu jati di pasar luar negeri masih cukup laris, sehingga mendukung perolehan devisa dari aneka produk kerajinan dari Bali, disamping masyarakat lokal yang berduit juga ikut memborongnya, ujarnya.

Penduduk lokal juga semakin ramai membeli produk ukiran kayu untuk hiasan rumah kuno disamping banyak muncul bangunan pondok wisata yang juga memanfaatkan ukiran kayu sebagai daya tarik bagi wisatawan.

Pasar ekspor ukiran kayu agak seret, tetapi pasar lokal mulai bangkit terutama di daerah perdesaan, sehingga para seniman masih bergairah untuk berproduksi, tambah Made Renge saat dijumpai di bengkel kerjanya.

Realisasi ekspor kerajinan kayu, sesuai catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali selama Januari-Juni 2013 mencapai 52,8 juta dolar AS, angka yang cukup bagus mengingat kondisi ekonomi global yang belum kondusif.

Ekspor memang berkurang tetapi pasar dalam negeri masih ada, selain untuk Bali juga ada yang dipasarkan ke Jakarta, Bandung, dan kota-kota besar di Sumatera, demikian Made Renge. (Antara)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013