Jakarta (Antara) - Pemerintah Indonesia tengah mewaspadai dampak yang mungkin ditimbulkan dari gempa bumi berkekuatan 7,2 SR yang mengguncang wilayah Filipina, Selasa pagi karena bencana tersebut disusul dengan peringatan dini tsunami.

"Gempa di Filipina membuat peringatan dini tsunami dikeluarkan Pacific Disaster Center yang diterima Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB, red)," kata Kepala pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa.

Sutopo menjelaskan, penjalaran dan waktu tsunami telah dikeluarkan. Beberapa kawasan di Filipina terus siaga karena dikhawatirkan terlanda tsunami.

"Demikian juga sejumlah wilayah di Indonesia yang lokasinya berdekatan dengan Filipina, ikut siaga karena khawatir dampak gempa tersebut sampai ke Indonesia," katanya.

Dia menambahkan, dikhawatirkan, daerah Indonesia bagian Utara ikut terpengaruh oleh tsunami. Diantaranya Manado, Patani, Sorong, Tarakan, dan Jayapura sekitar tiga hingga empat jam setelah kejadian gempa di Filipina tersebut," katanya.

"Diperkirakan tinggi tsunami tidak terlalu tinggi untuk wilayah Indonesia. Masyarakat dihimbau tetap tenang dan tidak panik. Jauhi aktivitas di sekitar laut dan pesisir di daerah tersebut. Informasi akan terus disampaikan sesuai perkembangan yang ada," katanya.

Sementara itu, gempa bumi berkekuatan 7,2 SR di kedalaman sepuluh kilometer (dangkal) terjadi di lima kilometer dari timur Balilihan atau 21 kilometer tenggara Tibigan, Region Central Visayas, Pilifina pada Selasa pukul 07.12 WIB.

Sumber lain menyebutkan kedalaman gempa 56 kilometer Pusat gempa berada di daratan di Pulau Bohol. Gempa dirasakan sangat kuat. Intensitas guncangan gempa dirasakan berskala VII MMI (sangat kuat) terjadi di Kota San Isidro, Danao, Loay, San Pascual, Jandayan, dan San Agustin.

Sedangkan guncangan gempa berintensitas V-VI MMI (sedang hingga kuat) terjadi di Kota Cebu, Cagayan de Oro, Cotabato, dan Iloilo.

Kota-kota tersebut terdapat di Pulau Bohol, Pulau Cebu, Pulau Negros, Pulau Leyte dan pulau Pulau Mindanau bagian utara.

Diperkirakan kota-kota tersebut adalah kota yang terpapar oleh guncangan gempa terberat. Jumlah penduduk di radius 100 kilometer dari pusat gempa terdapat sekitar 4,59 juta jiwa.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013