Bengkulu (Antara Bengkulu) - Tim Gegana Brimob Polda Bengkulu tidak menemukan tanda-tanda bom di kompleks Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Kota Bengkulu, Rabu.

"Setelah dilakukan penyisiran ke seluruh bagian bangunan sekolah, tidak ditemukan bom, seperti ancaman yang diterima pengurus sekolah," kata Kapolres Bengkulu AKBP Iksyantio Bagus Pramono kepada wartawan di Bengkulu, Rabu.

Selama tiga jam, sebanyak 25 anggota Brimob Polda Bengkulu menyisir 24 ruang belajar mahasiswa serta ruangan staf dan pengurus kampus.

Penyisiran tersebut berawal dari informasi yang diterima sejumlah staf dan pengurus Stikes Bengkulu tentang keberadaan bom di sekolah mereka.

Teror bom lewat telepon seluler pada pukul 12.01 WIB saat seluruh mahasiswa sudah menyelesaikan perkuliahan. Sedangkan sebanyak 150 mahasiswa yang berada di lima ruang dipulangkan lebih awal.

"Saya menerima pesan singkat lewat telepon seluler sekitar pukul 12.01 WIB yang menginformasikan bahwa ada bom yang diletakkan di sekitar kampus," kata Wakil Ketua Stikes Bhakti Husada, Asrizal kepada wartawan.

Isi pesan singkat tersebut "Kampus Anda STIKES Bhakti Husada hati-hati. Karena orang kami telah meletakkan boom di kampus anda sebelum ada korban. Ini serius".

Tidak hanya Asrizal, teror melalui pesan singkat juga diterima dua staf Stikes lainnya yakni, Agus dan Fitri.

Pesan singkat tersebut dikirim oleh orang tidak dikenal (OTD) melalui kartu Telkomsel bernomor 082372095389.

Mendapatkan ancaman bom tersebut, Ketua Stikes Bhakti Husada, Rusdiandi melaporkan ancaman tersebut ke Polda Bengkulu.

"Pesan singkat pertama kami terima pukul 11.31 WIB oleh salah seorang staf tapi tidak kami gubris, karena dianggap tidak serius," katanya.

Lalu, pukul 12.01 salah seorang staf kembali menerima pesan dengan isi yang sama.

Untuk antisipasi, pengurus sekolah melaporkan ancaman tersebut kepada penegak hukum. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013