Jakarta (Antara Bengkulu) - Para pemangku kepentingan usaha agribisnis hortikultura di Tanah Air diharapkan mampu melakukan ekspansi ekspor produk hortikultura nasional bukan hanya menghambat produk impor.

Direktur Perbenihan Hortikultura Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian Sri Wijayanti Yusuf di Jakarta, Kamis, menyatakan pada 2012 ekspor produk hortikultura Indonesia meliputi buah, sayur, tanaman obat dan florikultura mencapai 533,48 juta dolar AS dengan volume 447.645 ton turun dibandingkan 2011 yang mencapai 768,52 juta dolar AS atau 605.809 ton.

Impor hortikultura dengan produk yang sama pada tahun lalu senilai 1,8 miliar dolar AS sebanyak 2,2 juta ton turun dibandingkan 2011 yang mencapai 3,5 juta ton senilai 2,8 miliar dolar AS.

"Untuk itu kita tidak boleh diam saja karena kalau diam saja akan meningkatkan ekspor. Tapi harus melakukan ekspansi ekspor," katanya pada seminar Horti Asia.

Horti Asia merupakan ajang pameran dagang internasional produk hortikultura dan florikultura yang akan digelar di Bangkok Thailand pada 8-10 Mei 2014.

Wijayanti menyatakan, jika dibandingkan produksi hortikultura nasional maka impor tersebut masih tergolong rendah yakni kurang dari 10 persen.

Dia mengungkapkan, produksi buah nasional pada 2012 sebanyak 18,5 juta ton, sayur sekitar 11,2 juta ton, tanaman obat 11,2 ribu ton dan florikultura 613,1 juta tangkai.

Pada kesempatan tersebut Wijayanti menyatakan adanya kemajuan dalam industri hortikultura di Indonesia yang ditandai sejumlah indikasi seperti peningkatan volume dan nilai ekspor hortikultura, masuknya investor hortikultura, peningkatan produksi dan mutu hortikultura unggul.

Sementara itu Ketua I Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) Deddy Hadinata menyatakan, sistem pemasaran produk hortikultura yang masih dikuasai tengkulak menyebabkan harga yang diterima petani sangat rendah dibandingkan harga di pasaran.

"Meskipun harga komoditas hortikultura tinggi namun yang diterima petani hanya 25-30 persen dibandingkan harga pasar," katanya.

Untuk itu, lanjutnya, perlu pembenahan sistem pemasaran hortikultura sehingga petani dengan konsumen tidak terlalu jauh terpautnya. (Antara)

Pewarta: Oleh Subagyo

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013