Manokwari (Antara Bengkulu) - Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menyatakan menolak memberikan izin untuk pertambangan di Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat dan potensi yang ada lebih baik dikelola dengan baik.

"Saya sudah bilang ke staf saya kalau ada yang mengajukan izin tambang di Raja Ampat jangan berikan," kata Balthasar di Manokwari, Jumat.

Menurut Balthasar, Raja Ampat memiliki kekayaan alam yang luar biasa yang akan rusak jika izin pertambangan diberikan.

"Kalau gubernur mau berikan silakan, tapi saya akan tolak. Lebih baik potensi alam yang ada dikelola dulu daripada dirusak oleh pertambangan," tambahnya.

Kecuali, kata Balthasar, jika ada kebijakan lain dari Menteri Lingkungan Hidup yang menggantikannya setelah masa jabatan berakhir.

"Tapi jangan coba-coba selama saya masih menjabat. Kalau izin diberikan sumberdaya yang belum dikelola akan rusak, kecuali kalau sudah tidak bisa dikelola lagi beberapa puluh tahun kemudian, silahkan," tegasnya.

Kabupaten Raja Ampat memiliki 610 pulau dimana hanya 35 pulau yang dihuni empat diantaranya yakni Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo merupakan pulau-pulau besar.

Raja Ampat menjadi destinasi wisata kelas dunia dengan kekayaan alam bawah lautnya yang luar biasa dan salah satu terbaik di dunia.

Wilayah pulau-pulau Raja Ampat mencakup 4,5 juta hektar tanah dan laut yang menjadi rumah bagi 540 jenis karang. 1.511 spesies ikan dan 700 jenis molusca. (Antara)

Pewarta: Oleh Desi Purnamawati

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013