Jakarta (ANTARA Bengkulu) - Microsoft memprediksi "cloud computing" (komputasi awan) akan menciptakan hampir 14 juta lapangan kerja baru di seluruh dunia pada 2015.

Studi yang dilakukan International Data Corporation (IDC) seperti dikutip dari laman Celular-News.com, Senin, sementara di India diprediksi lebih dari 2 juta lapangan kerja.

Disebutkan, dari 14 juta lapangan kerja baru tersebut, lebih dari 50 persen pekerjaan akan terjadi pada sektor UKM.

Selanjutnya, lebih dari 2 juta pekerjaan masing-masing tercipta pada sektor media dan komunikasi, sektor manufaktur. Sedangkan pada sektor perbankan lapangan pekerja yang tercipta mencapai sekitar 1,4 juta pekerjaan.

Komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis internet ('awan'), yang dapat mengubah bagaimana teknologi dan informasi (IT) memberikan nilai ekonomi bagi sejumlah negara, kota-kota, industri, dan bisnis.

Kepala Riset IDC John F. Gantz mengatakan, pada sebagian organisasi pengembangan berbasis komputasi awan tidak lagi menjadi masalah karena memungkinkan terjadinya pengembalian investasi dan fleksibilitas bagi perusahaan.

Studi tersebut juga menyebutkan bahwa pendapatan dari jasa cloud computing yang dikaitkan dengan inovasi dan kewirausahaan bisa mencapai 1,1 triliun dolar AS pada 2015.

"Efisiensi yang terjadi akibat penggunaan komputasi awan tersebut dapat mendorong pertumbuhan signifikan dalam mengatur investasi dan pertumbuhan lapangan kerja," kata John.

Khusus pada 2011, IDC memperkirakan layanan cloud di seluruh dunia telah mendorong peningkatan pendapatan perusahaan lebih dari 600 miliar dolar AS, dan menciptakan lebih dari 1,5 juta lapangan kerja baru.

Saat yang sama belanja cloud publik pada jasa IT mencapai 28 miliar dolar AS, sementara total belanja produk-produk jasa dan IT mencapai 1,7 triliun dolar AS.
(T.R017/S025)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012