Pasangan suami istri Iqbal Candra Pratama dan Sarah Tri Monita berhasil meraih medali emas cabang olahraga pencak silat PON XX Papua di GOR Toware Kabupaten Jayapura, Selasa.

Iqbal Candra Pratama meraih medali emas pada kelas F (70-75kg) putra setelah mengalahkan Muhammad Syafii Nurhikmah ( Jabar) pada laga final. Medali perunggu kelas ini diraih oleh Sapto Purnomo ( Jateng)

Sedangkan Istrinya, Sarah Tri Monita ( Jatim) meraih emas pada kelas E ( 65-70kg) putri usai menumbangkan Shalma Lusiana ( Jabar) dan perunggu oleh Nia Larasati ( Sumsel) dan Riska Andini ( Sumut).



Iqbal dan Sarah merupakan pasangan suami istri yang membela kontingen berbeda, Iqbal berstatus sebagai atlet Kaltim sedangkan Sarah tergabung dalam kontingen Jawa Timur.

Ternyata tidak hanya Iqbal- Sarah, pasangan suami istri yang berhasil meraih medali emas di cabang pencak silat PON papau tahun ini.

Hanifan Yudani Kusuma dan Pipiet Kamelia juga merupakan pasangan suami istri berbeda kontingen yang berhasil menyumbangkan medali emas untuk daerahnya masing- masing.

Hanifan Yudani meraih emas pada kelas D Putra dengan membawa panji Jawa Barat sedangkan Iatrinya Pipiet Karmila menyumbangkan emas kelas D Putri untuk tim DKI Jakarta.



Medali emas yang diraih Iqbal- Sarah mengulang sukses prestasi yang dicapai pada Asian Games 2018, saat itu Iqbal berhasil meraih medali emas Asian Games 2018 kelas D putra, sedangkan Sarah meraih emas Asian Games pada kelas C putri.

" Emas PON ini merupakan berkah bagi anak saya Mecca Hawa Iqsa Saqila ( 2 tahun) sebab saat saya dan istri meraih emas Asian Games masih belum punya anak, dan saat ini medali emas berhasil kami raih setelah ada anak," kata Iqbal Candra Pratama usai pertandingan.

Iqbal mengaku sangat rindu dengan anak semata wayangnya karena kesibukan menjalani persiapan bersama tim pencak silat Kaltim.

" Lebih dari tujuh bulan saya belum ketemu anak, maklum anak bersama istri tinggal di Sidoarjo, sedangkan saya terkosentrasi latihan di Samarinda," beber Iqbal.



Perasaan kangen terhadap Mecca ternyata juga dirasakan Sarah, meskipun Sarah tidak terlama lama berpisah dengan buah hatinya.

" Saat persiapan bersama tim Jatim, anak masih sering ketemu karena tinggal di Sidoarjo, namun menjelang PON tim sudah fokus menuju pertandingan sehingga anak harus kita tinggal bersama keluarga, satu bulan berpisah tentunya sangat kangen karena anak masih lucu- lucunya," beber Sarah.

Keduanya mengaku akan segera balik ke Jawa Timur untuk bertemu anak semata wayangnya, sekaligus membawa kabar gembira keberhasilan mereka meraih gelar juara kepada keluarga.


***3***

Pewarta: Arumanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021