Ambon (Antara) - Ribuan pohon cengkih yang dikembangkan petani di desa Ema, Kota Ambon, Maluku mati akibat serangan hama ulat.

"Sejak pertengahan 2011 sudah sekitar 5.000 pohon yang mati," kata Kepala Desa Ema, Corneles Huwae, di Ambon, Selasa.

Menurut dia, serangan ulat menyebabkan pada batang cengkih terjadi lubang- lubang kecil yang memutuskan mata rantai makanan yang diserap tanaman dari dalam tanah.

Akibatnya daun menjadi kuning hingga kering dan gugur sehingga tanaman pun mati.

Corneles mengatakan para petani di desanya menjadi resah dan berharap pemerintah daerah segera menerjunkan tim teknis untuk melakukan penelitian dan pencegahan agar tanaman mereka kembali dapat dikembangkan.

"Kami sudah melaporkan ke Dinas Pertanian Maluku maupun Dinas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan Kota Ambon, tapi belum ada langkah penanganan yang serius untuk menjawab keresahan para petani," katanya.

Ia mengakui bahwa staf Dinas pertanian, Kehutanan dan Peternakan Kota Ambon pada Oktober 2011 telah meninjau pohon cengkih yang mati dan menyarankan tindakan penebangan agar tidak menular ke tanaman lainnya.

"Karena itu kami berharap ada penanganan lebih serius agar kondisi ini tidak terus bertahan dan mematikan mata pencaharian para petani han cengkeh di Ema," kata Corneles.

Selain tanaman cengkih, lanjutnya, tanaman pala juga mati ditandai keluarnya sejenis getah berwarna merah dan ulat.

"Jadi Dinas teknis diharapkan sesegera mungkin menerjunkan tim guna mengambil sampel getah maupun ulat guna diperiksa di laboratorium agar bisa dipastikan jenis penyakit yang menyerang tanaman cengkih maupun pala," tandasnya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013