Mukomuko (Antara Bengkulu) - Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Ichwan Yunus menolak penyetaraan ijazah sarjana satu pegawai negeri sipil pemerintah setempat dari perguruan tinggi yang membuka kuliah kelas jauh di daerah itu.

"Kita tolak karena orang itu bukannya punya ilmu tetapi punya ijazah," kata Ichwan Yunus, ditanya nasib sebanyak 180 pegawai negeri sipil (PNS) golongan II yang mengusulkan penyetaraan ijazah S1 kuliah kelas jauh agar naik ke golongan III, di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan, kalau mau "fair" atau adil, dirinya siap mengeluarkan biaya untuk pelaksanaan tes penyetaraan ijazah PNS kelas jauh, dengan cara menggandeng Universitas Bengkulu.

"Biar Universitas Bengkulu yang mengetes kemampuan setiap PNS yang mau menyetaraan ijazah kuliah kelas jauh," katanya.

Ia menjelaskan, sebelumnya ada sebanyak enam orang PNS golongan II yang lolos penyetaraan menggunakan ijazah kelas jauh, tetapi telah dibatalkan.

"Saya marah kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) saat itu karena ada PNS yang lolos penyetaraan ijazah," ujarnya.

Ia menduga, ada permainan uang sehingga enam orang PNS tersebut lolos penyetaraan ijazah kelas jauh.

"Kami tidak mau duit, kami cuma ingin pejabat pemerintah setempat tidak hanya bekerja mengandalkan ijazah S1 saja tetapi memiliki kemampuan di bidangnya," ujarnya lagi.

Selain itu, ia merasa kasihan jika nantinya PNS tersebut diterima usulannya penyetaraan ijazah, saat akan naik pangkat menjadi pejabat tetapi tidak punya kemampuan.

Kepala dinas, kata dia, juga akan capek menghadapi bawahannya yang tidak memiliki kemampuan.

Untuk itu, ia memprogramkan, bagi PNS yang  ingin penyetaraan ijazah S1 kelas jauh wajib ikut tes kemampuannya memiliki izajah S1.(ant)

Pewarta:

Editor : Ferri Aryanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013