Pekanbaru (Antara Bengkulu) - Kepolisian Daerah Provinsi Riau mengawal ketat kawasan cagar biosfer Giam Siak Kecil Kabupaten Bengkalis untuk mengantisipasi terjadinya perambahan ilegal di sana.

"Informasi yang saya terima, ada sebanyak 92 personel gabungan dari Brimob Polda Riau dan aparat Polres Bengkalis yang ditempatkan di kawasan itu. Mereka diminta terus mengawasi kawasan cagar biosfer yang sebelumnya sempat dijarah," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Guntur Aryo Tejo kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis.

Jangan sampai, demikian Guntur, perambahan ilegal terhadap kawasan dilindungi negara itu kembali terjadi.

Sebelumnya Polda Riau bersama jajaran telah berhasil mengungkap kasus perambahan dan pembalakan liar yang terjadi di kawasan cagar biosfer Giam Siak Kecil.

Pada perkara ini, aparat telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dan kini masih terus dikembangkan.

AKBP Guntur menjelaskan lima orang tersebut dari pihak Koperasi SPTI yang menggarap kawasan cagar biosfer secara ilegal dan mengalihfungsinya menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.

Pada kasus ini, demikian Guntur, juga mengamankan barang bukti berupa beberapa sampel bibit kelapa sawit yang telah ditanam di kawasan terlarang, serta kayu dengan taksiran takaran mencapai 20 ton dan beberapa unit mesin pemotong kayu.

Koperasi SPTI menurut dia telah menggarap secara ilegal lahan cagar biosfer seluas 200 hektare. Sementara menurut kalkulasi kerusakan total akibat perambahan ilegal di kawasan tersebut mencapai seribu hektare.

"Ada yang hanya mengambil kayu di kawasan itu secara ilegal dan ada juga yang mengambil kayu kemudian mengalih fungsikan kawasan menjadi perkebunan kelapa sawit," kata Guntur.

Menurut dia, itu merupakan penggarapan ilegal oleh sejumlah kelompok orang yang dilakukan sejak 2009.

Cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau, diresmikan pada 26 Mei 2009 di Korea Selatan.

Penetapan kawasan yang terletak di antara Kabupaten Siak dan Bengkalis itu sebagai cagar biosfer melengkapi enam cagar biosfer Indonesia lainnya, yaitu cagar biosfer Gunung Leuser, Pulau Siberut, Cibodas, Tanjung Puting, Pulau Komodo, dan Lore Lindu.

Cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu menjadi bagian World Network of Biosphere (WNBR) UNESCO yang terdiri dari 553 lokasi cagar biosfer di 107 negara sejak 2009.

Sejak beberapa tahun terakhir, perambahan liar mulai marak terjadi di kawasan tersebut sehingga menyebabkan cagar biosfer terus mengalami penyempitan yang cukup luar biasa. (Antara)

Pewarta: Oleh Fazar Muhardi

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013