Puluhan buruh rokok maupun keluarga buruh rokok yang tidak bekerja di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diberikan pelatihan berbagai keahlian mulai dari roasting kopi, pelatihan hidroponik, pelatihan barista, hingga pelatihan pemasaran secara digital.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati di Kudus, Kamis, mengakui pesertanya sebagian besar merupakan buruh rokok yang masih aktif bekerja maupun sudah berhenti, serta ada dari keluarga buruh rokok.

Total peserta pelatihan di Hotel Poroliman sebanyak 80 peserta untuk empat bidang keahlian, mulai dari roasting kopi, pelatihan hidroponik, pelatihan barista, hingga pelatihan pemasaran secara digital.

Berdasarkan Permenkeu nomor 206/PMK.07/2020 tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi DBHCHT, kata dia, para pekerja rokok diharapkan memiliki keahlian lain selain di bidang rokok karena saat pandemi produksi rokok tentunya juga menurun. Setelah mereka tidak bekerja di sektor rokok setidaknya bisa melanjutkan usaha sesuai bidang keahlian yang diikutinya.

Bupati Kudus Hartopo mengingatkan para peserta pelatihan agar mengikutinya dengan serius, sehingga dana cukai yang dialokasikan untuk program pelatihan ada hasilnya.

"Jika semuanya bisa menekuni bidang usaha sesuai keahlian yang diperoleh, tentunya ikut menciptakan lapangan kerja baru sehingga turut andil dalam pemulihan ekonomi di Kudus," ujarnya.

Yanti, salah seorang pelatihan asal Dawe mengakui ingin menguasai keahlian di bidang kopi, sehingga ketika berhenti bekerja di pabrik rokok bisa membuka usaha sendiri.

Kebetulan, kata dia, di rumahnya sudah membuka usaha kecil-kecilan yang juga menyediakan minuman kopi. Agar lebih maju, tentunya harus memiliki keahlian.

Eko Fajar Supriyanto mengakui dirinya memang tidak bekerja sebagai buruh rokok, namun ibunya yang bekerja di industri rokok.

"Tertarik mengikuti pelatihan roasting kopi karena saat ini tengah diminati banyak orang, sehingga mencoba untuk mengikuti pelatihan agar nantinya bisa membuka usaha jualan minuman kopi dengan inovasi sendiri," ujarnya.

Ternyata, kata dia, untuk menyajikan kopi yang bisa dinikmati oleh para pecinta kopi tidak asal, ada tahapan dan proses yang harus diketahui, termasuk bahan kopi yang dipakai juga harus dipastikan tingkat kematangannya agar mendapat rasa yang lebih nikmat. 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021