Nusa Dua, Bali,  (Antara) - Indonesia mampu menembus posisi 10 besar pada Kejuaraan Dunia Taekwondo Poomsae WTF ke-8 setelah mengemas total satu medali emas, satu perak, dan lima perunggu di Bali, Minggu.

        Medali emas dipersembahkan pasangan Aulia Ramadhan dan Kevita Rizkia di kelas freestyle pada hari pertama kejuaraan, Kamis (30/11).

       Sementara perak di tim putri U-17, dan lima perunggu dari kelas berpasangan junior, perorangan putri U-49 senior, perorangan putra U-29, tim putra U-29, dan tim freestyle campuran (mixed).

       Namun, keperkasaan Korsel di olahraga bela diri ini tak tergoyahkan ketika negara Ginseng itu memastikan menjadi juara dengan mengumpulkan tujuh emas dan empat perak.

        Vietnam yang bakal menjadi pesaing Indonesia pada SEA Games 2013 Myanmar mampu unjuk gigi dengan berada di urutan kedua dalam pengumpulan medali dengan tiga emas, tiga perak dan lima perunggu.

       Pesaing lain untuk SEA Games,  Filipina,  juga masih di atas Indonesia dengan mengemas tiga emas, dua perak dan satu perunggu.

        Sementara urutan perolehan medali lainnya adalah: Iran (2 emas, 4 perak, 5 perunggu), AS (2,1,4), Thailand (2,0,4), Spanyol (2,0,2), Kanada (1,2,1), Jerman (1,2,1).

        "Hasil ini sudah merupakan kerja keras, dengan hasil bagus mampu merebut satu medali emas," kata Ketua Umum PB TI Marciano Norman ketika mengevaluasi hasil Indonesia pada kejuaraan dunia pomsae di Bali ini.

        Pada hari terakhir kompetisi, Indonesia mendapat tambahan dua medali perunggu yang dihasilkan dari kelas tim putra U-29 setelah trio Muhammad Fitracahyanto, Maulana Haidir dan Abdurrahman Wahyu menempati posisi empat.

        Perunggu kedua dicetak  Sofiudin, Maulana Haidir, Aulia Ramadhan, Kevita Rizkia, Mutiara Habiba yang bergabung di kelas freestyle campuran (mixed) setelah berada di posisi ketiga.

        "Hasil satu emas itu sudah cukup menyenangkan bagi kami, ini pertama kali atlet Indonesia menjadi juara dunia di Poomsae," kata manajer tim poomsae Indonesia Laras Sumarna.

        Sementara itu Maulana Haidir yang merupakan atlet senior yang ikut kompetisi di tim freestyle mix itu mengatakan, dirinya merasa tampil mantap bersama satu atlet senior dan tiga junior pada kelas itu.

        "Penampilan kami percayadiri meskipun kami baru bergabung untuk pertamakali di kelas freestyle campuran (mixed)  itu," kata peraih medali emas di Islamic Solidarity Games (ISG) Palembang lalu Maulana Haidir.*

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013