Mantan presiden Korea Selatan, Roh Tae-woo, meninggal dunia pada Selasa pada usia 88 tahun, kata pimpinan Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul, tanpa menyebutkan penyebab kematian.
Roh adalah veteran perang yang punya peranan penting sekaligus kontroversial pada masa peralihan dari kepemimpinan otoriter menuju demokratis.
Kondisi kesehatan Roh memburuk sejak 2002, tahun ketika ia menjalani operasi kanker prostat.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, ia berkali-kali dirawat di rumah sakit.
Roh dalam beberapa dasawarsa berubah dari seorang tokoh yang terlibat dalam kudeta militer menjadi presiden pertama Korea Selatan yang terpilih melalui pemilu demokratis.
Namun, karir politiknya berakhir dengan hukuman penjara yang ia terima karena pengkhianatan dan korupsi.
"Saya saat ini merasa malu menjadi seorang mantan presiden," kata Roh sambil berlinang air mata ketika ia secara terbuka menyampaikan permintaan maaf melalui televisi pada 1995.
Permintaan maaf ia sampaikan karena dirinya diam-diam menumpuk dana gelap sebesar 654 juta dolar AS (sekitar Rp9,2 triliun) saat menjabat.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Roh adalah veteran perang yang punya peranan penting sekaligus kontroversial pada masa peralihan dari kepemimpinan otoriter menuju demokratis.
Kondisi kesehatan Roh memburuk sejak 2002, tahun ketika ia menjalani operasi kanker prostat.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, ia berkali-kali dirawat di rumah sakit.
Roh dalam beberapa dasawarsa berubah dari seorang tokoh yang terlibat dalam kudeta militer menjadi presiden pertama Korea Selatan yang terpilih melalui pemilu demokratis.
Namun, karir politiknya berakhir dengan hukuman penjara yang ia terima karena pengkhianatan dan korupsi.
"Saya saat ini merasa malu menjadi seorang mantan presiden," kata Roh sambil berlinang air mata ketika ia secara terbuka menyampaikan permintaan maaf melalui televisi pada 1995.
Permintaan maaf ia sampaikan karena dirinya diam-diam menumpuk dana gelap sebesar 654 juta dolar AS (sekitar Rp9,2 triliun) saat menjabat.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021