Bengkulu (Antara Bengkulu) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkulu bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Palang Merah Indonesia menyusun rencana kontijensi gunung api aktif, Gunung Kaba di Kabupaten Rejanglebong.

"Penyusunan rencana kontijensi gunung api Gunung Kaba difasilitasi BNPB bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia," kata Kepala BPBD Provinsi Bengkulu Kolendri di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan rencana kontijensi atau skenario penanggulangan bencana alam gunung meletus, disusun bersama-sama dengan para pemangku kepentingan.

Apalagi kawasan gunung api Kaba di Kabupaten Rejanglebong jika meletus diperkirakan berdampak hingga ke kabupaten Kepahiang.

"Jadi rencana kontijensi atau renkon itu seperti cetak biru penanggulangan bencana alam," katanya.

Jika bencana terjadi, masyarakat dan pengambil kebijakan sudah mengetahui tanggungjawab masing-masing.

Termasuk penetapan jalur evakuasi, titik aman berkumpul dan penempatan dapur umum sudah tersusun dalam renkon tersebut.

Kolendri menambahkan zona merah bencana gunung meletus, Gunung Kaba yakni Desa Sumberurip.

Selain desa tersebut, terdapat juga dua desa lainnya yakni Desa Karangjaya dan Talanglahat.

Setelah penyusunan renkon tersebut, BNPB dan BPBD beserta PMI akan menggelar simulasi penanggulangan bencana gunung meletus.

Gunung Kaba di Curup merupakan gunung api aktif yang rutin dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), lembaga pemantau gunung berapi di Indonesia.

Meski dalam beberapa tahun terakhir kondisinya normal, namun gunung api aktif tersebut terus dipantau dan masyarakat di sekitarnya disiagakan menghadapi bencana. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013