Bekasi (Antara) - Menteri Agama Surya Dharma Ali optimistis penerapan praktik ilmu agama di sekolah mampu meredam perilaku pelajar yang kerap melanggar hukum.

"Saya tegaskan guru agama di sekolah agar menjaga anak kita dari kerusakan moral. Saya minta guru lebih perhatikan perilaku anak. Agama bukan sekedar teori, tapi juga praktik," ujarnya usai membuka Gebyar Pentas Pendidikan Agama Islam di Bekasi, Senin.

Surya mengaku masih sering mendengar adanya perilaku siswa yang kerap melanggar hukum, khususnya di SMA dan SMK.

"Evaluasi pendidikan agama di sekolah saat ini masih seputar tawuran antarpelajar, penggunaan narkoba, perilaku seksual di sekolah, dan hal lain yang memprihatinkan," katanya.

Dia berkeyakinan, penerapan teori yang dibarengi dengan praktik agama yang benar di sekolah akan menghilangkan tindakan tidak wajar di kalangan siswa.

"Insya Allah kasus di kalangan pelajar akan hilang dari sekolah bila guru benar-benar mempraktikkan ilmu agama kepada siswanya," katanya.

Pihaknya juga berpesan kepada jajaran pengajar khususnya guru agama agar tindak kekerasan senior terhadap junior di sekolah dihilangkan.

"Kekerasan terhadap siswa ini harus jadi perhatian guru agama agar kasus itu tidak terulang lagi," katanya.

Sementara itu, Gebyar Pentas Pendidikan Agama Islam yang digelar di Asrama Haji Jawa Barat, Kota Bekasi, diikuti oleh 639 peserta yang berasal dari 33 provinsi se-Indonesia.

"Alhamdulillah kegiatan ini sudah bisa kita laksanakan selama enam kali berturut-turut sebagai sarana evaluasi pendidikan agama Islam di sekolah dan merangsang bakat anak dalam keterampilan dan seni," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013