Zlatan Ibrahimovic mengaku hampir bergabung dengan Napoli sebelum memutuskan kembali ke AC Milan pada 2019.
Ibrahimovic ingin meniru prestasi legenda asal Argentina, Diego Maradona dengan memenangkan Serie A bersama klub Napoli.
Penyerang berusia 40 tahun itu bergabung dengan Milan untuk kedua kalinya pada Desember 2019 setelah meninggalkan klub MLS, LA Galaxy.
Namun, pemain asal Swedia itu sempat tergoda oleh prospek membawa Napoli meraih Scudetto pertama mereka sejak dipimpin Maradona pada 1987 dan 1990.
“Menonton film dokumenter tentang dia, saya memutuskan untuk bergabung dengan Napoli dan melakukan apa yang dilakukan Diego: memenangkan liga,” kata Ibrahimovic kepada Corriere della Sera pada Rabu, yang dikutip Reuters.
"Saya lelah dengan Amerika dan berpikir untuk pensiun. Namun, (agen saya) Mino (Raiola) berkata: 'Kamu gila, kamu harus kembali ke Italia.'"
"Itu semua dilakukan dengan Napoli, tetapi kemudian (pemilik Napoli Aurelio) De Laurentiis memecat (pelatih Carlo) Ancelotti. Saya bertanya kepada Mino: 'Tim mana yang dalam kondisi terburuk, yang bisa saya ubah?'"
"Dia menjawab: 'Kemarin Milan kalah 0-5 dari Atalanta'. Jadi saya akhirnya memutuskan."
Ibrahimovic juga mengatakan bahwa gol saltonya yang terkenal untuk timnas Swedia melawan Inggris pada 2012 adalah gol yang membuatnya paling bahagia karena Inggris selalu meremehkan dirinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Ibrahimovic ingin meniru prestasi legenda asal Argentina, Diego Maradona dengan memenangkan Serie A bersama klub Napoli.
Penyerang berusia 40 tahun itu bergabung dengan Milan untuk kedua kalinya pada Desember 2019 setelah meninggalkan klub MLS, LA Galaxy.
Namun, pemain asal Swedia itu sempat tergoda oleh prospek membawa Napoli meraih Scudetto pertama mereka sejak dipimpin Maradona pada 1987 dan 1990.
“Menonton film dokumenter tentang dia, saya memutuskan untuk bergabung dengan Napoli dan melakukan apa yang dilakukan Diego: memenangkan liga,” kata Ibrahimovic kepada Corriere della Sera pada Rabu, yang dikutip Reuters.
"Saya lelah dengan Amerika dan berpikir untuk pensiun. Namun, (agen saya) Mino (Raiola) berkata: 'Kamu gila, kamu harus kembali ke Italia.'"
"Itu semua dilakukan dengan Napoli, tetapi kemudian (pemilik Napoli Aurelio) De Laurentiis memecat (pelatih Carlo) Ancelotti. Saya bertanya kepada Mino: 'Tim mana yang dalam kondisi terburuk, yang bisa saya ubah?'"
"Dia menjawab: 'Kemarin Milan kalah 0-5 dari Atalanta'. Jadi saya akhirnya memutuskan."
Ibrahimovic juga mengatakan bahwa gol saltonya yang terkenal untuk timnas Swedia melawan Inggris pada 2012 adalah gol yang membuatnya paling bahagia karena Inggris selalu meremehkan dirinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021