Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) bakal mengubah format kualifikasi zona kontinental untuk Piala Dunia Putri mulai 2023 menyusul munculnya kritik atas kurangnya persaingan, kata kepala sepak bola putri UEFA, Nadine Kessler.
Pelatih tim putri Inggris Sarina Wiegman mengatakan minggu ini bahwa kemenangan 20-0 mereka atas Latvia di kualifikasi untuk Piala Dunia berikutnya sangat buruk untuk perkembangan kompetisi putri dan dia menekankan perlunya pertandingan yang lebih kompetitif.
Kemenangan Inggris atas Latvia itu bukan satu-satunya kualifikasi Eropa minggu ini yang menampilkan pertandingan dominan satu arah, masih ada lainnya yakni Norwegia mencukur Armenia 10-0 dan Irlandia membungkam Georgia 11-0.
"Kami mengakui bahwa kami sama sekali tidak ingin melihat hal itu," kata Kessler seperti dikutip Guardian dan dilansir Reuters.
"Itu tidak baik untuk perkembangan kompetisi sepak bola putri, tidak untuk asosiasi yang lebih kecil atau besar sekali pun, dan itu akan berubah pada 2023."
"Kami akan melihat semua format yang telah kami gunakan sebelumnya ... apa yang baik dan apa yang tidak baik untuk kemudian menyusun apa yang diharapkan menjadi format terbaik demi meningkatkan daya persaingan."
Kessler mengatakan, UEFA akan mempertimbangkan format seperti Nations League sebagai salah satu opsi.
Nations League, kompetisi dua tahunan, dibagi menjadi empat divisi berdasarkan peringkat UEFA dan terkait pula dengan kualifikasi Eropa untuk Piala Dunia.
"Kami sedang mempertimbangkan banyak opsi yang berbeda, seperti di Nations League, tetapi tidak hanya pada sistem itu saja demi melihat bagaimana kami dapat menutup celah ini," kata Kessler seraya menambahkan perbedaan dalam kualitas tim tidak akan dijembatani oleh perubahan format saja.
"... Jika Anda tidak bermain secara teratur, di level elite, untuk tim nasional, jika liga Anda tidak berjalan dan harus dibatalkan, maka ini semua adalah faktor mengapa, sekarang kita lihat hasil yang belum pernah kita lihat sebelumnya."
Putaran final Piala Dunia Putri selanjutnya akan digelar di Australia dan Selandia Baru pada 20 Juli hingga 20 Agustus 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Pelatih tim putri Inggris Sarina Wiegman mengatakan minggu ini bahwa kemenangan 20-0 mereka atas Latvia di kualifikasi untuk Piala Dunia berikutnya sangat buruk untuk perkembangan kompetisi putri dan dia menekankan perlunya pertandingan yang lebih kompetitif.
Kemenangan Inggris atas Latvia itu bukan satu-satunya kualifikasi Eropa minggu ini yang menampilkan pertandingan dominan satu arah, masih ada lainnya yakni Norwegia mencukur Armenia 10-0 dan Irlandia membungkam Georgia 11-0.
"Kami mengakui bahwa kami sama sekali tidak ingin melihat hal itu," kata Kessler seperti dikutip Guardian dan dilansir Reuters.
"Itu tidak baik untuk perkembangan kompetisi sepak bola putri, tidak untuk asosiasi yang lebih kecil atau besar sekali pun, dan itu akan berubah pada 2023."
"Kami akan melihat semua format yang telah kami gunakan sebelumnya ... apa yang baik dan apa yang tidak baik untuk kemudian menyusun apa yang diharapkan menjadi format terbaik demi meningkatkan daya persaingan."
Kessler mengatakan, UEFA akan mempertimbangkan format seperti Nations League sebagai salah satu opsi.
Nations League, kompetisi dua tahunan, dibagi menjadi empat divisi berdasarkan peringkat UEFA dan terkait pula dengan kualifikasi Eropa untuk Piala Dunia.
"Kami sedang mempertimbangkan banyak opsi yang berbeda, seperti di Nations League, tetapi tidak hanya pada sistem itu saja demi melihat bagaimana kami dapat menutup celah ini," kata Kessler seraya menambahkan perbedaan dalam kualitas tim tidak akan dijembatani oleh perubahan format saja.
"... Jika Anda tidak bermain secara teratur, di level elite, untuk tim nasional, jika liga Anda tidak berjalan dan harus dibatalkan, maka ini semua adalah faktor mengapa, sekarang kita lihat hasil yang belum pernah kita lihat sebelumnya."
Putaran final Piala Dunia Putri selanjutnya akan digelar di Australia dan Selandia Baru pada 20 Juli hingga 20 Agustus 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021