Bengkulu (Antara Bengkulu) - Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Najamudin mengatakan berbagai kalangan terutama pengusaha perlu mengembangkan industri hilir kopi asal Kabupaten Kepahiang, Rejanglebong dan Lebong sehingga harga komoditas itu lebih stabil dan menguntungkan petani.

"Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Bengkulu yang masih minim industri hilirnya," kata Sultan Najamudin  saat menyampaikan sambutan dalam acara Inovasi Potensi Daerah Provinsi Bengkulu yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pemerintah Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Jumat.

Kopi asal Bengkulu, menurut Wagub, memiliki kualitas unggul dan baik secara nasional. Bahkan di beberapa pameran di luar negeri, kopi Bengkulu mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

"Industri kecil kita yang ikut pameran di beberapa negara Eropa sudah pernah membawa kopi Bengkulu dan ternyata sangat laris," ujarnya.

Sementara selama ini, hasil bumi unggulan itu tidak mampu membawa Bengkulu ke kancah nasional dan internasional.

Justru daerah tetangga seperti Lampung dan Sumatra Selatan yang menikmati hasilnya sebab diekspor melalui dua daerah itu.

 "Padahal penghasilnya adalah Bengkulu, sementara yang dikenal luas adalah kopi Lampung dan Palembang atau Jambi," ujarnya.

Karena itu, menurut dia, perlu ditingkatkan pembangunan sektor hilir, pengolahan pascapanen hingga pemasaran. Selain itu, dengan adanya industri hilir, akan menguntungkan para petani lokal.

"Karena dengan adanya industri hilir maka para petani dapat menjual langsung kopi mereka, sehingga harga kopinya dapat dibeli lebih tinggi," katanya.

Keuntungan lain pengembangan industri hilir adalah stabilnya harga kopi lokal.

Terkait pemasaran, ia berpendapat, Bengkulu juga harus menyiapkan wadah pemasaran lokal. Selanjutnya, realisasi yang paling tepat dilakukan, katanya, adalah dengan menyiapkan wadah seperti kafe-kafe yang khusus menyediakan kopi lokal.

Wagub optimistis komoditas kopi Bengkulu dapat benar-benar menjadi komoditas unggulan utama di daerah itu, selain sawit dan karet. "Komoditas ini bisa menjadi raja di daerah sendiri karena memang kualitasnya sangat baik," katanya.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu, luas tanaman kopi di daerah itu mencapai 124.510 hektare yang tersebar di beberapa kabupaten dengan produksi mencapai 60.790,08 ton per tahun.

Pewarta: Pewarta Helti Marini Sipayung

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013