Musirawas, Sumatera Selatan, 30/11 (Antara) - Warga Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, kini beralih menanam karet di lahan sawah mereka.

"Selama ini sawah kami sangat bergantung pada hujan, namun melihat jaringan irigasi yang dibangun di wilayah itu tak kunjung menghasilkan air, maka lahan dialihfungsikan dengan tanaman karet," kata salah seorang petani setempat, Sugeng, Sabtu.

Ia mengatakan, rencananya di wilayah itu akan dialiri air  irigasi bendungan Sungai Lakitan, namun hingga saat ini belum juga ada tanda-tanda realisasinya.

Daripada lahan itu ditanami padi dengan produksi kurang maksimal lebih baik ditanami karet yang propeknya lebih baik, katanya.

Sekarang, harga jual getah karet rata-rata masih di bawah Rp10 ribu per kilogram, namun ke depan diperkirakan akan lebih tinggi, bila dibandingkan dengan harga beras dan gabah, ujarnya.

Selain itu pemeliharaan tanaman karet tidak serumit tanaman padi sawah yang memerlukan pupuk, sumber air dan lainnya.

"Sekarang kami sedang memburu bibit karet unggul karena stok bibit karet di wilayah itu habis terjual ke luar daerah, sedangkan harga bibitnya juga sudah naik," ujarnya.

Ia mengaku memiliki lahan sawah sekitar satu hektare seperempat, dan bila ditanami karet bisa mencapai 1.000 pohon, sedangkan sebelumnya lahan itu kekeringan pada saat musim kemarau.

"Kami hanya bisa menanam padi saat musim penghujan, kalau tidak hujan ditanami palawija seperti sayur mayur, kacang-kacangan dan jenis tanaman muda lainnya," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Musirawas Suharto melalui Kabid Produksi Tohirin mengatakan, alih fungsi tanaman padi itu tidak dibenarkan.

Wilayah Megang Sakti tersebut nantinya akan dialiri irigasi bendungan Sungai Lakitan, namun saat ini pembangunannya masih dalam tahap penyelesaian.

"Kami mengharapkan petani bersabar karena lebih menguntungkan menanam padi dan kolam ikan deras, bila wilayah itu jaringan irigasinya sudah normal," ujarnya.

Boleh saja menanam karet, tapi jangan di lahan persawahan karena lahan sawah tidak boleh dialihfungsikan. Saat ini saja, lahan sawah juga mulai beralih menjadi wilayah perumahan dan rumah toko (Ruko).

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013