Bandarlampung (Antara Bengkulu) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan mahasiswa pertanian jangan hanya menjadi penyuluh, melainkan jadi "enterpreneur" bagi dunia pertanian di Indonesia.
"Mahasiswa pertanian harus bisa menjadi pelopor atau pemberi bukti keberhasilan ketimbang menganjak tanpa adanya bukti nyata sehingga sulit diterapkan oleh masyarakat khususnya petani," ujar Menhut di sela-sela seminar mengoptimalkan potensi pertanian di Polinela Bandarlampung, Sabtu.
Menurut dia, mahasiswa pertanian khususnya di politeknik harus mampu mengembangkan potensi diri sehingga bisa mengajak petani untuk mengeksplorasi potensi pertanian di negeri ini.
"Kita harus bisa menunjukkan bukti nyata di lingkungan masyarakat baru akan ditiru, sama halnya dengan pengelolaan hutan," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa mengurangi pengaruh globalisasi tidak hanya cukup kampanye saja, tetapi juga perlu adanya tindakan seperti menanam pohon maupun ajakan satu orang satu pohon.
Dengan tercapainya program tersebut, Menhut menyebutkan, maka satu juta pohon setahun bisa tercapai, bahkan semiliar juga akan mudah terealisasi secara maksimal.
Zulkifli Hasan juga mengingatkan keberadaan politeknik atau akademi komunitas memiliki kepentingan yang besar dalam upaya pelatihan sumber daya manusia baru di Indonesia.
"Institut atau organisasi pendidikan tidak harus universitas karena politeknik dasarnya memang sudah mengacu pada praktik lapang sehingga pengoptimalan kerja pertanian di masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, mengoptimalkan potensi pertanian akan tercapai semakin baik apabila penyelenggaraan pendidikan dalam pengoptimalan sumber daya manusia khususnya generasi muda dilakukan secara maksimal. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Mahasiswa pertanian harus bisa menjadi pelopor atau pemberi bukti keberhasilan ketimbang menganjak tanpa adanya bukti nyata sehingga sulit diterapkan oleh masyarakat khususnya petani," ujar Menhut di sela-sela seminar mengoptimalkan potensi pertanian di Polinela Bandarlampung, Sabtu.
Menurut dia, mahasiswa pertanian khususnya di politeknik harus mampu mengembangkan potensi diri sehingga bisa mengajak petani untuk mengeksplorasi potensi pertanian di negeri ini.
"Kita harus bisa menunjukkan bukti nyata di lingkungan masyarakat baru akan ditiru, sama halnya dengan pengelolaan hutan," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa mengurangi pengaruh globalisasi tidak hanya cukup kampanye saja, tetapi juga perlu adanya tindakan seperti menanam pohon maupun ajakan satu orang satu pohon.
Dengan tercapainya program tersebut, Menhut menyebutkan, maka satu juta pohon setahun bisa tercapai, bahkan semiliar juga akan mudah terealisasi secara maksimal.
Zulkifli Hasan juga mengingatkan keberadaan politeknik atau akademi komunitas memiliki kepentingan yang besar dalam upaya pelatihan sumber daya manusia baru di Indonesia.
"Institut atau organisasi pendidikan tidak harus universitas karena politeknik dasarnya memang sudah mengacu pada praktik lapang sehingga pengoptimalan kerja pertanian di masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, mengoptimalkan potensi pertanian akan tercapai semakin baik apabila penyelenggaraan pendidikan dalam pengoptimalan sumber daya manusia khususnya generasi muda dilakukan secara maksimal. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013