Jakarta (Antara Bengkulu) - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menceritakan alasan dirinya meninggalkan Partai Golkar dan memutuskan mendirikan Partai NasDem lantaran kecewa dengan partai berlambang pohon beringin itu.

"Kenapa saya meninggalkan partai lama (Golkar), dan kenapa harus membangun partai baru? Jelas karena saya memiliki kekecewaan," kata Surya Paloh dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem, Ancol, Jakarta, Minggu.

Dalam berpolitik, Surya menginginkan adanya berbagai pendekatan, termasuk pendekatan yang memikirkan akal, pikiran, emosi diri, bahasa hati dan nurani.

"Saya ingin bukan hanya pendekatan akal dan pikiran. Tetapi, juga harus ada pendekatan emosi diri, bahasa hati dan nurani. Inilah yang tidak saya dapatkan di partai lama," ucap Surya.

Oleh karena itu, dirinya mengingatkan agar Partai NasDem harus memiliki seluruh pendekatan tersebut dan akan berulangkali menekankan itu semua. Gerakan perubahan membutuhkan persiapan secara total, bukan setengah-setengah, ujarnya.

Ia menambahkan, Partai NasDem sudah melewati usia dua tahun, yang bisa dibilang partai yang cukup muda. Namun, jika dilihat dari satu kesatuan dan cita-citanya mampu memberikan sesuatu pertanggungjawaban sebagai anak bangsa.

Surya Paloh resmi mundur dari Partai Golkar sejak September 2011. Surya memiliki jejak panjang di partai berlambang pohon beringin tersebut termasuk pernah menempati posisi strategis sebagai Ketua Dewan Penasehat Golkar.

Surya Paloh mendirikan ormas Nasional Demokrat yang akhirnya terbentuk menjadi partai politik, NasDem setelah Aburizal Bakrie terpilih menjadi Ketua Umum Golkar. (Antara)

Pewarta: Oleh Syaiful Hakim

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013