Jakarta (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan ucapan belasungkawa kepada korban kecelakaan Kereta Rel Listrik Commuter Line di Bintaro dan masih menanti penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait kecelakaan tersebut.

"Saya masih menunggu investigasi dari KNKT. Ini akan jadi pembelajaran bagi kita untuk menghindari kejadian yang sama agar tidak terulang kembali," kata Presiden dalam akun jejaring sosial Twitternya, @SBYudhoyono, Senin malam.

Presiden berharap keluarga korban diberi ketabahan. "Kita berduka atas tragedi kecelakaan Commuter Line di Bintaro. Semoga keluarga korban diberi ketabahan."

Lebih lanjut Presiden mengatakan, telah meminta Menteri Perhubungan untuk mengurus  korban di rumah sakit.

"Saya sudah kontak Menhub untuk mengurus keluarga korban di rumah sakit. Kita harus meringankan beban mereka," unggahnya.

Sementara itu Penyidik Polda Metro Jaya mengamankan tujuh orang saksi terkait musibah kecelakaan Kereta Rangkaian Listrik (KRL) rute Serpong - Tanah Abang dengan truk tangki bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto menyebutkan tujuh saksi terdiri dari seorang penjaga palang pintu perlintasan KRL, dua orang pembantu penjaga pintu perlintasan dan empat orang saksi yang melihat kejadian di lokasi kejadian.

Seorang lainnya pengendara sepeda motor yang berada di depan truk tangki yang tertabrak KRL.

Rikwanto mengungkapkan kronologis kejadian berawal saat truk pengangkut BBM nomor polisi B-9265-SEH melintasi pintu palang rel kereta Pos 57A Pondok Betung, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Tanda lonceng berbunyi saat truk melintasi rel kereta, namun kendaraan tersebut tidak dapat bergerak karena terjadi kemacetan lalulintas.

Bersamaan itu, KRL dengan nomor  KA-1124 melintas dari arah barat menuju timur sehingga menabrak dan menyeret bagian belakang kiri truk sejauh 20 meter.

"Selanjutnya kereta terguling ke kiri dan truk tangki terbakar hangus," ucap Rikwanto.

Akibat musibah tabrakan itu, tercatat enam orang meninggal dunia, sembilan orang luka berat dan 82 orang luka ringan karena sebagian besar mengalami luka bakar.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013