Bengkulu (Antara Bengkulu) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengerahkan alat berat guna menimbun ruas jalan lintas barat yang ambles di jalur Urai-Serangai, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, Selasa.
"Alat berat sudah dikerahkan ke lokasi untuk menimbun jalan yang ambles itu," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu Azwar Boerhan, Selasa.
Ia mengatakan pengerahan alat berat sudah dilakukan sejak Senin (9/12) sore dan Selasa (10/12) pagi mulai bekerja.
Jalan sepanjang 30 ambles sedalam tiga meter di jalur itu membuat ruas jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
Untuk sementara, pengguna jalan lintas barat, terutama angkutan berat, seperti pengangkut CPO, karet, batubara dan buah sawit, diarahkan melalui jalur alternatif, Desa Bintunan menuju Pasar Ketahun.
Kepala Balai Jalan Nasional Wilayah I Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Eko Saputra saat dikonfirmasi belum dapat berkomentar banyak.
"Saat ini kami masih di lapangan untuk memeriksa kondisi jalur yang ambles itu," katanya.
Untuk sementara kata dia, pengguna jalan diharapkan melintasi jalur alternatif Batiknau-Ketahun.
Meski jalur tersebut sudah ditutup, namun sebagian pengguna jalinbar nekat melintas, sebab jalur alternatif memakan jarak tempuh lebih panjang 25 kilometer.
Jalur yang ambles tersebut merupakan pengganti dari jalan yang terkikis abrasi.
Menurut Bambang Eko, jalan itu dibangun di atas lahan gambut, sehingga amblesnya jalan diperkirakan akibat tanah tersebut turun.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Alat berat sudah dikerahkan ke lokasi untuk menimbun jalan yang ambles itu," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu Azwar Boerhan, Selasa.
Ia mengatakan pengerahan alat berat sudah dilakukan sejak Senin (9/12) sore dan Selasa (10/12) pagi mulai bekerja.
Jalan sepanjang 30 ambles sedalam tiga meter di jalur itu membuat ruas jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
Untuk sementara, pengguna jalan lintas barat, terutama angkutan berat, seperti pengangkut CPO, karet, batubara dan buah sawit, diarahkan melalui jalur alternatif, Desa Bintunan menuju Pasar Ketahun.
Kepala Balai Jalan Nasional Wilayah I Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Eko Saputra saat dikonfirmasi belum dapat berkomentar banyak.
"Saat ini kami masih di lapangan untuk memeriksa kondisi jalur yang ambles itu," katanya.
Untuk sementara kata dia, pengguna jalan diharapkan melintasi jalur alternatif Batiknau-Ketahun.
Meski jalur tersebut sudah ditutup, namun sebagian pengguna jalinbar nekat melintas, sebab jalur alternatif memakan jarak tempuh lebih panjang 25 kilometer.
Jalur yang ambles tersebut merupakan pengganti dari jalan yang terkikis abrasi.
Menurut Bambang Eko, jalan itu dibangun di atas lahan gambut, sehingga amblesnya jalan diperkirakan akibat tanah tersebut turun.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013