Dua jenazah korban bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru ditemukan di lokasi penambangan pasir PT Duta Semeru milik Satuhan yang berada di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis.

"Kebetulan di sana ada alat berat yang bekerja untuk melakukan penyudetan sungai dan terlihat ada sebuah truk yang tertimbun material lahar Gunung Semeru," kata Kepala Bidang Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang kepada wartawan di Lumajang.

Menurutnya, kedua jenazah tersebut ditemukan berada di belakang kemudi di dalam truk bernomor polisi (Nopol) P-8485-KB di lokasi penambangan pasir milik Satuhan yang berada di Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

"Jenazah itu diduga sopir truk pasir bernama Hambali (58) dan anaknya M Faisal Akbar (20) warga Desa Purwoasri , Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, karena saat ditemukan ada saudaranya yang memastikan kedua jenazah tersebut," tuturnya.

Pihak BPBD Lumajang menerima laporan bahwa dua penambang tersebut hilang saat terjadi awan panas guguran pada 4 Desember 2021, karena masih bekerja saat terjadi bencana tersebut.

Ia menjelaskan dua jenazah tersebut dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haryoto Lumajang untuk diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur.

Sementara Komandan Kodim 0821 Lumajang Letkol Inf Andi Andriyanto Wibowo mengatakan kedua jenazah berjenis kelamin laki-laki tersebut masih berada di RSUD dr Haryoto Lumajang.

"Dua jenazah itu masih dalam proses identifikasi dan belum dirilis oleh Satgas," katanya.

Sebelumnya operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) bencana awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang secara resmi ditutup pada Kamis (16/12) pukul 18.00 WIB, namun masih ada beberapa relawan yang tetap melakukan pencarian korban yang dinyatakan hilang.

Ada tiga lokasi yang menjadi fokus pencarian Tim SAR gabungan dalam mencari korban awan panas guguran Gunung Semeru selama masa tanggap darurat, yakni di Kampung Renteng, Curah Kobokan, dan lokasi penambangan pasir.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021