Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu 2014 kembali merehabilitasi seluas 20 hektare daerah aliran sungai yang rusak akibat ditanami tanaman kelapa sawit.
"Tahun 2014 kita ada lagi kegiatan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) yang rusak dengan luas 20 hektare," kata Kabid Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Wahyu Hidayat di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan, luas kegiatan rehabilitasi DAS tahun ini lebih sedikit dibanding 2013 mencapai 60 hektare karena keterbatasan anggaran untuk itu.
Jika sebelumnya kegiatan rehabilitasi mengunakan tanaman karet di DAS Air Dikit, tahun ini belum ditentukan lokasinya, namun di DAS yang rusak.
"Jenis tanaman untuk kegiatan rehabilitasi itu sama dengan tahun sebelumnya tanaman karet karena tanaman itu dapat memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat yang menggarap DAS," ujarnya.
Menurut dia, tanaman karet itu khusus untuk mengganti tanaman kelapa sawit masyarakat yang telah ditanam di DAS. Sedangkan tanaman jenis kehutanan ditanami di DAS yang rusak tetapi belum ada aktivitas.
Ia menerangkan, kegiatan rehabilitasi DAS tersebut akan diserahkan kepada pihak ke tiga sebagai penyedia barang dan jasa.
"Pihak ke tiga yang menyediakan bibit, penanaman, hingga pemeliharaan," ujarnya.
Tanaman tersebut tetap diserahkan kepada pemerintah setempat setelah semua tahapan dan terakhir pemeliharaan selesai dilaksanakan oleh pihak ke tiga.
Terkait dengan tanaman karet kegiatan rehabilitasi DAS 2013 saat ini masih dalam tahap pemeliharaan. "Kita terima kegiatan itu setelah pemeliharaan dan semua tanaman tumbuh subur," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Tahun 2014 kita ada lagi kegiatan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) yang rusak dengan luas 20 hektare," kata Kabid Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Wahyu Hidayat di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan, luas kegiatan rehabilitasi DAS tahun ini lebih sedikit dibanding 2013 mencapai 60 hektare karena keterbatasan anggaran untuk itu.
Jika sebelumnya kegiatan rehabilitasi mengunakan tanaman karet di DAS Air Dikit, tahun ini belum ditentukan lokasinya, namun di DAS yang rusak.
"Jenis tanaman untuk kegiatan rehabilitasi itu sama dengan tahun sebelumnya tanaman karet karena tanaman itu dapat memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat yang menggarap DAS," ujarnya.
Menurut dia, tanaman karet itu khusus untuk mengganti tanaman kelapa sawit masyarakat yang telah ditanam di DAS. Sedangkan tanaman jenis kehutanan ditanami di DAS yang rusak tetapi belum ada aktivitas.
Ia menerangkan, kegiatan rehabilitasi DAS tersebut akan diserahkan kepada pihak ke tiga sebagai penyedia barang dan jasa.
"Pihak ke tiga yang menyediakan bibit, penanaman, hingga pemeliharaan," ujarnya.
Tanaman tersebut tetap diserahkan kepada pemerintah setempat setelah semua tahapan dan terakhir pemeliharaan selesai dilaksanakan oleh pihak ke tiga.
Terkait dengan tanaman karet kegiatan rehabilitasi DAS 2013 saat ini masih dalam tahap pemeliharaan. "Kita terima kegiatan itu setelah pemeliharaan dan semua tanaman tumbuh subur," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014