Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro melaporkan sebanyak 276 pasien COVID-19 varian Omicron di Indonesia telah dinyatakan sembuh hingga Jumat (14/1).
"Sampai tanggal 18 Januari 2022, pasien COVID-19 Omicron sudah diketahui berjumlah 882 orang, di mana sampai tanggal 14 Januari kemarin diketahui sebanyak 276 selesai isolasi dinyatakan sembuh," kata Reisa Broto Asmoro saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu siang.
Reisa mengatakan jumlah pasien COVID-19 varian lainnya yang juga dinyatakan sembuh per Selasa (18/1) berjumlah 564 pasien sehingga total kesembuhan secara nasional berjumlah 4,1 juta pasien sejak pandemi melanda Indonesia pada Maret 2020.
Ia mengatakan pemerintah juga menjamin ketersediaan obat antivirus COVID-19 di dalam negeri untuk mengantisipasi gelombang lanjutan SARS CoV 2 penyebab COVID-19.
"Salah satunya dengan menyiapkan obat antivirus baru yakni Molnupiravir dan Paxlovid di mana Kemenkes sudah mengamankan 400.000 tablet Molnupiravir yang sudah disiapkan PT amarox," katanya.
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu berharap seluruh kebutuhan obat tersebut bisa diproduksi di dalam negeri pada April atau Mei 2022.
"Kemajuan ini menjadi salah satu penyemangat kita semua untuk terus dapat mengatasi pandemi ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
"Sampai tanggal 18 Januari 2022, pasien COVID-19 Omicron sudah diketahui berjumlah 882 orang, di mana sampai tanggal 14 Januari kemarin diketahui sebanyak 276 selesai isolasi dinyatakan sembuh," kata Reisa Broto Asmoro saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu siang.
Reisa mengatakan jumlah pasien COVID-19 varian lainnya yang juga dinyatakan sembuh per Selasa (18/1) berjumlah 564 pasien sehingga total kesembuhan secara nasional berjumlah 4,1 juta pasien sejak pandemi melanda Indonesia pada Maret 2020.
Ia mengatakan pemerintah juga menjamin ketersediaan obat antivirus COVID-19 di dalam negeri untuk mengantisipasi gelombang lanjutan SARS CoV 2 penyebab COVID-19.
"Salah satunya dengan menyiapkan obat antivirus baru yakni Molnupiravir dan Paxlovid di mana Kemenkes sudah mengamankan 400.000 tablet Molnupiravir yang sudah disiapkan PT amarox," katanya.
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu berharap seluruh kebutuhan obat tersebut bisa diproduksi di dalam negeri pada April atau Mei 2022.
"Kemajuan ini menjadi salah satu penyemangat kita semua untuk terus dapat mengatasi pandemi ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022