Bengkulu, (Antara) - Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Provinsi Bengkulu Harwan Muldidarmawan mengatakan pada tahun 2013 pihaknya mengeluarkan santunan sebesar Rp9,4 miliar.
"Kita berharap tahun ini tidak banyak pengeluaran untuk santunan. Artinya, kecelakaan lalu lintas di jalan raya lebih sedikit," kata dia, di Bengkulu.
Ia mengakui tingkat kesadaran berlalu lintas sebagian masyarakat daerah itu belum maksimal, karena masih banyak yang melanggar peraturan lalu lintas.
"Contoh nyata adalah seringnya melawan arus lalu lintas, padahal itu sangat berbahaya bagi si pengendara maupun pengendara lainnya," katanya.
Harwan pun mengakui pihaknya bersama Direktur Lalu Lintas Polda Bengkulu sering melakukan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas baik ke kampus maupun ke sekolah-sekolah.
"Kami bersama Dirlantas Pak Beni sering sosialisasi. Tetapi yang paling utama adalah di dalam keluarga itu sendiri," kata dia.
Maksudnya, lanjut dia, ditanamkan sejak dini dalam keluarga tertib berlalu lintas serta aturan lainnya sehingga ketika berkendara di jalan umum dapat tertib.
"Semuanya bermula dari dalam keluarga. Karena itu, berharap kepada orang tua untuk memberikan pencerahan bagaimana berkendara yang baik serta tertib berlalu lintas," ujarnya.
Warga Bengkulu, Marmin mengakui tingkat kesadaran tertib berlalu lintas sebagian warga setempat kurang, sehingga perlu penindakan tegas dari kepolisian.
"Setiap hari saya menemukan pengendara melanggar rambu seperti melawan arus, atau tetap melajukan kendaraan manakala lampu pengatur lalu lintas sudah merah," katanya.
Karena itu, ia mengharapkan polisi lalu lintas lebih tegas untuk menindaknya seperti di kota-kota lain.
Zulfikri, pekerja di salah satu instansi swasta, berasal dari Sumatera Selatan mengaku kaget dengan cara berkendara sebagian warga Bengkulu.
"Kendaraan saya pernah terhalang oleh pengendara sepeda motor, ketika diklakson bukannya minggir malah nengok ke belakang dan marah-marah," kata dia.
Padahal, lanjutnya, hal tersebut dilakukan untuk ketertiban dan kelancaran arus kendaraan serta keamanan bagi pengendara sepeda motor tersebut.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Kita berharap tahun ini tidak banyak pengeluaran untuk santunan. Artinya, kecelakaan lalu lintas di jalan raya lebih sedikit," kata dia, di Bengkulu.
Ia mengakui tingkat kesadaran berlalu lintas sebagian masyarakat daerah itu belum maksimal, karena masih banyak yang melanggar peraturan lalu lintas.
"Contoh nyata adalah seringnya melawan arus lalu lintas, padahal itu sangat berbahaya bagi si pengendara maupun pengendara lainnya," katanya.
Harwan pun mengakui pihaknya bersama Direktur Lalu Lintas Polda Bengkulu sering melakukan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas baik ke kampus maupun ke sekolah-sekolah.
"Kami bersama Dirlantas Pak Beni sering sosialisasi. Tetapi yang paling utama adalah di dalam keluarga itu sendiri," kata dia.
Maksudnya, lanjut dia, ditanamkan sejak dini dalam keluarga tertib berlalu lintas serta aturan lainnya sehingga ketika berkendara di jalan umum dapat tertib.
"Semuanya bermula dari dalam keluarga. Karena itu, berharap kepada orang tua untuk memberikan pencerahan bagaimana berkendara yang baik serta tertib berlalu lintas," ujarnya.
Warga Bengkulu, Marmin mengakui tingkat kesadaran tertib berlalu lintas sebagian warga setempat kurang, sehingga perlu penindakan tegas dari kepolisian.
"Setiap hari saya menemukan pengendara melanggar rambu seperti melawan arus, atau tetap melajukan kendaraan manakala lampu pengatur lalu lintas sudah merah," katanya.
Karena itu, ia mengharapkan polisi lalu lintas lebih tegas untuk menindaknya seperti di kota-kota lain.
Zulfikri, pekerja di salah satu instansi swasta, berasal dari Sumatera Selatan mengaku kaget dengan cara berkendara sebagian warga Bengkulu.
"Kendaraan saya pernah terhalang oleh pengendara sepeda motor, ketika diklakson bukannya minggir malah nengok ke belakang dan marah-marah," kata dia.
Padahal, lanjutnya, hal tersebut dilakukan untuk ketertiban dan kelancaran arus kendaraan serta keamanan bagi pengendara sepeda motor tersebut.***1***
Editor : Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014