Pemprov DKI Jakarta akan tetap membangun infrastruktur ikonik di antaranya jembatan penyeberangan orang (JPO) hingga fasilitas publik untuk berinteraksi meski Ibu Kota Negara (IKN) nantinya pindah ke Kalimantan Timur.
“Kita akan menjadi kota bisnis, 'service city' sehingga menjadi destinasi masyarakat urban, jadi begitu masuk punya pengalaman baru,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho dalam seminar menata Jakarta setelah IKN pindah di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, JPO menjadi salah satu infrastruktur yang dibuat ikonik dengan mengakomodasi kebutuhan masyarakat di antaranya penggemar sepeda hingga warga disabilitas dan lanjut usia (lansia).
JPO lanjut dia, juga menyediakan ruang interaksi masyarakat sebagai bagian ruang ketiga, setelah ruang pertama di rumah dan ruang kedua di tempat kerja.
Salah satu JPO ikonik yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat itu, kata dia, JPO Phinisi di Karet Sudirman, Jakarta Selatan.
“Sehingga walau bukan IKN, tetap menjadi tempat yang disenangi karena ada ruang ketiga yang banyak,” imbuhnya.
Sementara itu, arah kebijakan penataan Jakarta, lanjut dia, salah satunya untuk pejalan kaki melalui revitalisasi trotoar mencermati peningkatan jumlah pejalan kaki mencapai 40 persen pada 2020.
Untuk 2022, kata dia, akan mengutamakan penataan pejalan kaki dan kendaraan bermotor melalui penataan kawasan Kota Tua, kawasan Stasiun Gambir dan kawasan Pasar Baru.
Kemudian pembangunan trotoar di sejumlah titik, penataan kawasan wisata serta meningkatkan pembangunan pencahayaan kota menuju Jakarta menjadi “smart city”.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022