Muntok (Antara) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, pada 2014 akan menambah perluasan lahan hamparan kebun durian seluas 20 hektare untuk mewujudkan daerah itu sebagai sentra durian nasional.
"Kami rencananya akan merealisasikan itu di satu kecamatan, namun hingga saat ini belum ditentukan lokasinya karena masih dalam tahap persiapan kelompok tani calon penerima bantuan tersebut," ujar Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat Suhadi di Muntok, Kamis.
Ia menjelaskan, anggaran untuk merealisaksna kegiatan itu berasal dari APBN dengan anggaran senilai Rp7,5 juta untuk setiap hektarenya, atau total senilai Rp150 juta.
Menurutnya, dalam program perluasan lahan kebun durian berupa hamparan ini kelompok tani mendapatkan bantuan uang tunai untuk biaya pembukaan lahan, persiapan tanam, perawatan dan pembelian alat pertanian.
"Bantuan modal usaha ini tidak dikembalikan ke pemerintah, jadi kami harus melakukan pendampingan ke kelompok tani hingga tanaman menghasilkan sehingga bantuan tersebut benar-benar bisa dirasakan dan mampu menyejahterakan petani," kata dia.
Menurut dia, perluasan lahan hamparan kebun durian tahun ini sama dengan perluasan pada 2013, namun pada tahun lalu diberikan kepada tiga kelompok tani di tiga kecamatan, sedangkan untuk tahun ini hanya di satu kecamatan dan satu kelompok tani.
"Kami merencanakan lokasi hamparan itu nantinya bisa menjadi sentra perkebunan durian yang bisa dijadikan sebagai lokasi wisata sekaligus dalam upaya meningkatkan produksi durian lokal," kata dia.
Ia mengatakan, hingga saat ini pihaknyua sudah menerima sejumlah propoasal dari kelompok tani yang menginginkan menjadi penerima bantuan tersebut.
"Animo masyarakat, khususnya kelompok tani cukup tinggi seiring meningkatnya kesadaran mereka bahwa pertanian hortikultura ini cukup menjanjikan penghasilannya dan tidak kalah dengan sektor lain," kata dia.
Selain perluasan hamparan, kata dia, pada 2014 pemkab juga merencanakan optimasi lahan seluas 80 hektare dengan anggaran Rp2 juta per hektare.
"Optimasi ini nantinya akan digunakan untuk keperluan kebun yang sudah ada dengan pemberian fasilitas dan sarana agar lebih optimal, seperti biaya perawatan, peremajaan pohon tidak produktif, pengadaan peralatan yang akan dikelola kelompok tani," kata dia.
Ia meyakini dalam lima tahun ke depan, Kabupaten Bangka barat akan semakin tinggi produksi duriannya dan bisa menjadi salah satu sentra durian nasional, baik dalam kualitas maupun produksi. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Kami rencananya akan merealisasikan itu di satu kecamatan, namun hingga saat ini belum ditentukan lokasinya karena masih dalam tahap persiapan kelompok tani calon penerima bantuan tersebut," ujar Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat Suhadi di Muntok, Kamis.
Ia menjelaskan, anggaran untuk merealisaksna kegiatan itu berasal dari APBN dengan anggaran senilai Rp7,5 juta untuk setiap hektarenya, atau total senilai Rp150 juta.
Menurutnya, dalam program perluasan lahan kebun durian berupa hamparan ini kelompok tani mendapatkan bantuan uang tunai untuk biaya pembukaan lahan, persiapan tanam, perawatan dan pembelian alat pertanian.
"Bantuan modal usaha ini tidak dikembalikan ke pemerintah, jadi kami harus melakukan pendampingan ke kelompok tani hingga tanaman menghasilkan sehingga bantuan tersebut benar-benar bisa dirasakan dan mampu menyejahterakan petani," kata dia.
Menurut dia, perluasan lahan hamparan kebun durian tahun ini sama dengan perluasan pada 2013, namun pada tahun lalu diberikan kepada tiga kelompok tani di tiga kecamatan, sedangkan untuk tahun ini hanya di satu kecamatan dan satu kelompok tani.
"Kami merencanakan lokasi hamparan itu nantinya bisa menjadi sentra perkebunan durian yang bisa dijadikan sebagai lokasi wisata sekaligus dalam upaya meningkatkan produksi durian lokal," kata dia.
Ia mengatakan, hingga saat ini pihaknyua sudah menerima sejumlah propoasal dari kelompok tani yang menginginkan menjadi penerima bantuan tersebut.
"Animo masyarakat, khususnya kelompok tani cukup tinggi seiring meningkatnya kesadaran mereka bahwa pertanian hortikultura ini cukup menjanjikan penghasilannya dan tidak kalah dengan sektor lain," kata dia.
Selain perluasan hamparan, kata dia, pada 2014 pemkab juga merencanakan optimasi lahan seluas 80 hektare dengan anggaran Rp2 juta per hektare.
"Optimasi ini nantinya akan digunakan untuk keperluan kebun yang sudah ada dengan pemberian fasilitas dan sarana agar lebih optimal, seperti biaya perawatan, peremajaan pohon tidak produktif, pengadaan peralatan yang akan dikelola kelompok tani," kata dia.
Ia meyakini dalam lima tahun ke depan, Kabupaten Bangka barat akan semakin tinggi produksi duriannya dan bisa menjadi salah satu sentra durian nasional, baik dalam kualitas maupun produksi. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014