Medan (Antara) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menemukan adanya delapan warga di Kabupaten Karo yang tewas akibat terkena awas panas yang keluar dari erupsi Gunung Sinabung.

Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Sabtu sore, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, empat korban tewas tersebut telah diketahui identitas dari pemeriksaan yang dilakukan.

Sedangkan identitas empat korban yang tewas masih dalam proses identifikasi di RS Umum Kabanjahe.

Empat korban tewas yang identitasnya telah diketahui adalah Alexander Sembiring, Daud Surbakti, Dipa Nusantara, dan David yang keseluruhannya berstatus pelajar SMA Berastagi.

Dalam peristiwa tersebut, korban sedang jalan-jalan untuk melihat perkembangan Gunung Sinabung di Desa Suka Meriah.

Namun ketika berada di Desa Suka Meriah, korban dilintasi awan panas karena desa tersebut merupakan lintasan awan panas disebabkan dalam radius 3 Km dari Gunung Sinabung.

Pihaknya memperkirakan jumlah korban tewas akibat awan panas di desa tersebut masih ada tetapi belum dapat dievakuasi.

Kondisi itu disebabkan Desa Suka Meriah masih memiliki potensi susulan awan panas yang dikeluarkan dari proses erupsi Gunung Sinabung.

"Tim SAR gabungan untuk sementara belum dapat mengevakuasi korban. PVMBG menyatakan bahwa susulan awan panas masih berpotensi terjadi sehingga evakuasi dihentikan," katanya.

Pihaknya menyesalkan adanya warga yang tetap masuk dalam radius 5 Km dari Gunung Sinabung yang masih memiliki kerawanan.

Padahal tim satgas penanganan erupsi Gunung Sinabung telah banyak memasang rambu-rambu berisi larangan, termasuk sosialisasi dan penempatan petugas di jalan masuk. (Antara)

Pewarta: Oleh Irwan

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014