Bengkulu (Antara) - Meletusnya Gunung Sinabung dan Gunung Kelud tidak berpengaruh terhadap gunung api aktif di Bengkulu yakni Gunung Kaba, kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Kaba Sigit Widianto, Senin.

"Status gunung api Kaba masih normal, tidak ada pengaruh atas aktivitas Sinabung dan Kelud," katanya saat dihubungi di Bengkulu.

Ia mengatakan, status Gunung Kaba di Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejanglebong saat ini berstatus normal.

Gempa vulkanik yang terjadi dua hari terakhir berjumlah 14 kali per hari dan hal tersebut menurutnya masih normal.

"Jumlah kegempaan masih di bawah 14 kali sehari, masih normal," tuturnya.

Kekuatan gempa vulkanik dalam dua hari terkhir kata dia antara 0,5 pada skala Richter (SR) hingga 1,5 SR.

Sigit mengatakan perubahan status gunung dari normal ke waspada atau waspada ke siaga dan siaga ke awas, ditetapkan berdasarkan aktivitas kegempaan.

"Jika terjadi gempa vulkanik terjadi diatas 14 kali dalam sehari, baru statusnya dinaikkan," ucapnya.

Selain kegempaan, juga didukung pengecekan suhu, peningkatan bau gas belerang hingga keadaan tumbuh-tumbuhan di areal sekitar kawah gunung.

Petugas pos pantau Gunung Kaba lanjutnya aktif memantau aktivitas gunung dengan ketinggian 1.938 meter di atas permukaan laut itu, hingga mengecek ke kawah.

Gunung Kaba kata dia, terakhir kali mengeluarkan abu vulkanik pada 1951 hingga radius delapan kilometer. (antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014