Manado (Antara) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara (Sulut), Olvie Atteng mengatakan selang Januari 2014 Sulut telah mengekspor produk tepung kelapa ke 12 negara.

"Ke-12 negara tersebut yakni Jerman, Belanda,Brasil, Australia, Taiwan, Inggris, Lithuania, Selandia baru, Thailand, Perancis, Malaysia dan Rusia," kata Olvie, di Manado, Jumat.

Tepung kelapa  paling banyak diekspor ke Belanda capai 104 ton dengan menghasilkan devisa  sebesar 163.830 dolar Amerika Serikat (AS).

"Belanda memang tujuan utama ekspor Sulut dalam beberapa tahun terakhir ini baik produk pangan maupun perikanan," ujar Olvie.

Negara Jerman membeli sebanyak 65 ton dengan nilai 117.600 dolar AS, Brasil  76 ton dengan nilai 147.460 dolar AS, Australia  50,8 ton dengan nilai 86.020 dolar AS, Taiwan  25 ton dengan nilai 21.875 dolar AS, Inggris sebanyak 26,5 ton dan nilai 61 dolar AS.

"Eksportir Sulut juga mengekspor tepung kelapa ke Lithuania sebanyak 13 ton dengan nilai 27.300 dolar AS,  Selandia Baru 50,8 ton dengan nilai 87.826  dolar AS, Thailand 25 ton dengan nilai 56.875 dolar AS, Perancis   25 ton dan nilai 42.500 dolar AS dan Malaysia  13 ton dengan nilai 24.390 dolar AS serta Rusia sebanyak 21 ton dengan nilai  33.336 dolar AS," jelas Olvie.

Tujuan produk tepung kelapa Sulut bukan hanya negara-negara di Asia tapi juga di Eropa, Amerika dan Afrika.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Feby Karambut mengatakan tepung kelapa banyak permintaannya karena dijadikan bahan baku membuat roti dan makanan lainnya.

Produksi tepung kelapa paling banyak di Kota Manado kemudian di Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Selatan dan Kota Bitung.

"Tepung kelapa merupakan produk turunan dari komoditi kelapa yang telah melalui proses sehingga menghasilkan tepung," jelas Feby. (Antara)

Pewarta: Oleh Jootje Kumajas

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014