Medan (Antara) -  Sebanyak 1.085 orang bayi, saat ini masih tetap  tinggal di lokasi Posko penampungan pengungsi erupsi Gunung  Sinabung Kabupaten Karo  di Kota  Kabanjahe, Provinsi Sumatera Utara.

Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung, Kabanjahe, Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan, Sabtu, mengatakan, ribuan bayi tersebut adalah anak dari warga pengungsi erupsi Sinabung.

Para bayi tersebut, menurut dia, dalam keadaa sehat dan tetap mendapat bantuan makanan berupa susu, biskuit dan lainnya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo.

"Seluruh anak bayi berumur dari tiga bulan hingga enam bulan, dalam keadaan ceria dan mereka tinggal bersama pengungsi lainnya di Posko Penampungan tersebut," ucap Jhonson.

Dia menyebutkan, bayi yang merupakan anak dari pengungsi warga Karo itu, ada yang lahir ketika terjadinya erupsi gunung Sinabung dan yang dibawa dari desa.

"Sebagian dari bayi tersebut, ada yang telah dibawa pulang ke rumah  orang tuanya, karena desa tempat tinggal mereka dalam keaadan aman dan di luar radius lima kilomter dari kawah gunung Sinabung," ucapnya.

Jhonson menambahkan, saat ini di Kabupaten Karo, tercatat 16 desa yang termasuk zona aman dan tidak termasuk daerah yang berbahaya dari erupsi Sinabung.

Ke-16 desa itu, antara lain  Desa Cimbang, Desa Ujung Payung, Desa Rimo Kayu, Desa Batu Karang, Desa Tiga Pancur, Desa Kutambelin,  Desa Gung Pinta, dan Desa Sukandebi.

Kemudian, Desa Tanjung Morawa, Desa Tiganderket, Desa Payung, Desa  Pintu Besi, Desa Kebayakan, Desa Jeraya, Desa Kutambelin dan Desa Temberun.

"Seluruh desa yang dinyatakan aman dan tidak terkena semburan erupsi Gunung Sinabung adalah berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PBMBG)," kata Jhonson.

Data yang diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, jumlah pengungsi erupsi Sinabung, Jumat (21/2) tercatat 19.985 orang atau 6.399 kepala keluarga (KK).

Terdiri dari 8.663 laki-laki, 8.846 perempuan, 1.808 lansia, 184 ibu hamil dan 1.085 bayi.

Pengungsi, Kamis (20/2) tercatat sebanyak 20.489 orang atau 6.556 kepala keluarga (KK).

Terdiri dari 8.071 orang laki-laki, dan 8.213 perempuan, 1.808 lanjut usia (lansia), ibu hamil 184 orang dan 1.045 bayi
    
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan. (Antara)

Pewarta: Oleh Munawar Mandailing

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014