Jakarta, (Antara) - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon berpendapat calon anggota legislatif dari incumbent diuntungkan dengan diberlakukannya moratorium iklan kampanye di media massa.
"Dengan adanya iklan melalui media massa, jangkauan sosialisasi partai politik dan calon anggota legislatif terhadap masyarakat akan semakin luas. Yang diuntungkan dengan diberlakukannya moratorium ini adalah incumbent," kata Fadli dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Rabu.
Ia menilai moratorium iklan kampanye tersebut merupakan keputusan yang berlebihan karena dengan adanya keputusan moratorium seperti itu partai politik menjadi terbatas kesempatannya untuk bersosialisasi dengan masyarakat melalui media massa.
"Padahal, masyarakat perlu mengenal dengan baik partai-partai politik peserta pemilu dan juga calon legislatif. Jika hal tersebut dibatasi, potensi apatisme masyarakat terhadap politik akan semakin tinggi," ujarnya.
Fadli mengatakan bahwa diberlakukannya moratorium ini mendorong Gerindra untuk lebih kreatif dalam bersosialisasi kepada masyarakat.
"Para caleg harus lebih kreatif dalam melakukan sosialisasi, penggunaan media sosial dapat dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi secara lebih luas dan efektif. Tentu saja komunikasi dengan masyarakat secara langsung harus dilakukan," ucap Fadli.
Sebelumnya, Komisi I DPR bersama gugus tugas pengawasan dan pemantauan pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye pemilihan legislatif menyepakati moratorium iklan kampanye ataupun iklan politik di media massa. Dengan adanya moratorium ini, semua lembaga penyiaran dilarang menayangkan iklan yang berbau politik. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Dengan adanya iklan melalui media massa, jangkauan sosialisasi partai politik dan calon anggota legislatif terhadap masyarakat akan semakin luas. Yang diuntungkan dengan diberlakukannya moratorium ini adalah incumbent," kata Fadli dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Rabu.
Ia menilai moratorium iklan kampanye tersebut merupakan keputusan yang berlebihan karena dengan adanya keputusan moratorium seperti itu partai politik menjadi terbatas kesempatannya untuk bersosialisasi dengan masyarakat melalui media massa.
"Padahal, masyarakat perlu mengenal dengan baik partai-partai politik peserta pemilu dan juga calon legislatif. Jika hal tersebut dibatasi, potensi apatisme masyarakat terhadap politik akan semakin tinggi," ujarnya.
Fadli mengatakan bahwa diberlakukannya moratorium ini mendorong Gerindra untuk lebih kreatif dalam bersosialisasi kepada masyarakat.
"Para caleg harus lebih kreatif dalam melakukan sosialisasi, penggunaan media sosial dapat dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi secara lebih luas dan efektif. Tentu saja komunikasi dengan masyarakat secara langsung harus dilakukan," ucap Fadli.
Sebelumnya, Komisi I DPR bersama gugus tugas pengawasan dan pemantauan pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye pemilihan legislatif menyepakati moratorium iklan kampanye ataupun iklan politik di media massa. Dengan adanya moratorium ini, semua lembaga penyiaran dilarang menayangkan iklan yang berbau politik. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014