Bengkulu (Antara) - Kesejahteraan petani di Provinsi Bengkulu menjadi fokus perjuangan calon anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Diah Iriyanti Agusrin.

"Petani semakin terpuruk, padahal 40 persen pendapatan domestik regional bruto Bengkulu disumbang sektor pertanian, ini ironi," katanya di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan sulitnya akses produksi pertanian seperti bibit unggul, pupuk, infrastruktur irigasi membuat petani semakin menderita.

Karena itu, tidak mengherankan, kata dia, bila areal pertanian, khusus tanaman pangan beralih fungsi menjadi perkebunan tanaman keras seperti sawit dan karet.

"Saya ikut ke daerah saat anggota DPRD dari PPP menggelar reses atau jaring aspirasi, karena saya ingin tahu apa yang menjadi keluhan warga," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Bengkulu ini.

Bidang pertanian, menurutnya, mendominasi keluhan para konstituen di sembilan kabupaten.

Perlu intervensi yang jelas dan sunguh-sungguh dari pemerintah untuk menyelamatkan petani Bengkulu.

"Mereka masih mengharapkan program-program pertanian yang pernah diluncurkan pemerintah, seperti traktor tangan dan lainnya," ucapnya.

Diah mengatakan jika terpilih sebagai anggota legislatif, siap memperjuangkan hak-hak petani di wilayah itu.

Siapapun yang terpilih mewakili Bengkulu di Senayan menurutnya harus bersungguh-sungguh membela kaum tani Bengkulu.

"Memang legislatif bukan eksekutor, tapi dapat mendorong eksekutif untuk memenuhi kebutuhan prioritas masyarakat," tambahnya.

Meski memprioritaskan masa depan petani, istri Mantan Gubernur Bengkulu Agusrin Najamudin ini tidak secara khusus membidik petani sebagai konstituennya.

Perempuan dengan hobi bersosialisasi dan melakukan kegiatan nonprofit ini mengaku bisa bersaing dengan caleg lain, sebab masyarakat sudah cerdas memilih caleg yang memperjuangkan aspirasi mereka.

"Saat ke daerah saya bersama caleg DPRD provinsi dan kabupaten dan menjelaskan kepada masyarakat bidang-bidang pembangunan yang ditangani setiap tingkatan pemerintah," ujarnya.

Hal itu untuk menghindari persepsi dan pemahaman dari masyarakat bahwa jalan antardesa adalah bagian tanggung jawab dari wakil rakyat di pemerintah pusat.

Melakukan sosialisasi ke daerah pelosok mulai dari Kabupaten Mukomuko di perbatasan Sumatra Barat hingga Kabupaten Kaur di perbatasan Provinsi Lampung, membuatnya menangkap berbagai persoalan daerah ini.

"Saya sudah punya formula untuk memecahkan masalahnya jika terpilih menjadi anggota legislatif, dan siap berjuang," katanya.

Ada empat orang perwakilan Provinsi Bengkulu di DPR RI. Saat ini di Senayan duduk dua orang pria dan dua orang perempuan yang menjadi wakil dari daerah ini. ***1***

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014