Roma (Antara/Reuters) - Sinisa Mihajlovic selalu menghormati Sampdoria yang telah menyelamatkan karir bermainnya dan 12 tahun berselang, mantan pemain internasional Yugoslavia itu kembali sebagai pelatih dan membayar lunas utang-utangnya dengan membantu klub Liga Italia itu lolos dari ancaman degradasi.

        Hanya dalam waktu empat bulan sejak mengambilalih posisi pelatih, pria 44 tahun itu, yang populer sebagai pemilik tendangan bebas mematikan saat masih bermain, telah memimpin Sampdoria dari peringkat kedua dari bawah menuju peringkat ke-12.

        Laju tujuh kemenangan, empat kali imbang, dan empat kekalahan dari 15 pertandingan di bawah kepemimpinannya telah membuat timnya semakin dekat dengan zona Eropa daripada zona degradasi, dalam arti nilai yang berhasil dikumpulkan.

        Pria Serbia itu mungkin masih dipandang sebagai sosok ultra nasionalis dan dikenang oleh pihak lain karena perkelahian-perkelahian di atas lapangan, namun ia jelas memotivasi tim yang sebelumnya berada dalam kondisi mental yang buruk.

        Ketika ia mengambil alih klub Genoa itu pada November, Mihajlovic, yang senang mempelajari sejarah, memperkenalkan dirinya dengan membacakan versi adaptasi dari kalimat yang dilontarkan Presiden John F Kennedy saat dilantik kepada para pemainnya.

        "Ia berkata, 'Jangan tanyakan apa yang dapat dilakukan negara kepada Anda, namun apa yang dapat Anda lakukan untuk negara Anda'," kata Mihajlovic kepada para pewarta saat itu. "Kepada para pemain saya, saya akan tidak akan bertanya apa yang dapat Sampdoria lakukan untuk mereka, namun apa yang dapat mereka lakukan untuk Sampdoria."
   "Di depan tembok Berlin, ia (Kennedy) berkata 'Ich bin ein Berliner.' Maka, hari ini, saya bangga saat berkata "saya adalah Sampdoria.' Inilah mengapa saya kembali."
   Mihajlovic juga mengirim pesan kepada para penggemar. "Saya ingin tim-tim yang datang merasa mereka menghadapi seluruh kota, bukan hanya 11 pemain."
   Sejumlah pemain telah berkembang sejak ditangani olehnya. Kiper Junior Da Costa semakin matang, sedangkan bek Daniele Gastaldello dan gelandang Angelo Palombo keduanya menemukan kehidupan baru.

        Manolo Gabbiadini, yang bermain tepat di belakang ketiga penyerang, telah menjadi salah satu pemain depan tertajam di Liga Italia, dan penyerang asal Brazil Eder juga menemukan sentuhan mencetak golnya dengan koleksi sembilan gol.

      
   Panggilan Timnas Jerman
   Pemain bertahan Shkodran Mustafi, yang dimasukkan ke dalam tim oleh Mihajlovic, telah begitu memukau sehingga pemain 21 tahun ini mendapatkan panggilan timnas Jerman pertamanya pada bulan ini, meski ia tidak dimainkan saat negaranya melakukan pertandingan persahabatan melawan Chile.

        Bahkan tingkah laku Mihajlovic sendiri, yang sering menjadi sumber kontroversi, sejauh ini telah menjadi teladan.

        Ketika para pemain Sampdoria kehilangan kesabaran setelah sejumlah keputusan wasit merugikan mereka saat kalah dari AC Milan, Mihajlovic menolak untuk menyuarakan hal senada.

        "Saya tidak mengomentari keputusan-keputusan wasit," ucapnya. "Terkadang mereka menguntungkan Anda, terkadang tidak. Kami pantas kalah pada hari ini dan saya tidak menginginkan alasan."
   Satu-satunya kritiknya hanya ditujukan kepada pemain pengganti Maxi Lopes, yang diusir keluar lapangan setelah mendapatkan dua kartu kuning dalam rentang waktu yang sebentar.

        "Kartu merah membuat saya sangat marah, para pemain saya tidak boleh mengeluarkan diri sendiri seperti itu," tambah Mihajlovic, yang sejauh ini belum banyak memiliki pengalaman melatih.

        Ia memulainya pada musim 2008/2009 dengan enam bulan menukangi Bologna, yang berakhir dengan terpuruknya tim itu di zona degradasi.

        Musim selanjutnya, ia pindah ke Catania dan membantu menyelamatkan mereka dari degradasi. Hal itu diikuti dengan masa kerja di Fiorentina, di mana ia mengundurkan diri setelah berada di posisi itu selama 15 bulan menyusul protes dari para penggemar yang termasuk pelecehan etnis.

        Ia kemudian melatih tim nasional Serbia dan mereka gagal lolos ke Piala Dunia 2014, meski Mihajlovic mengklaim dirinya telah membangun ulang tim.

        Ia terlihat jauh lebih nyaman di Sampdoria, klub di mana saat ia pertama kali tiba dari Roma pada 1994 dirinya sedang berada di fase sulit pada karir bermainnya dan berakhir dengan membela klub itu selama empat tahun.

        "Saya merasa seperti berada di rumah, saya merasakan suasana kekeluargaan," ucapnya. "Sebagai pemain, saya tiba di sini ketika keadaan begitu sulit, dan karena Sampdoria saya menjadi saya seperti hari ini."

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014