Musirawas (Antara) - Jalur penerbangan dari Bandar Udara Silampari, Musirawas menuju Jakarta ditutup sementara akibat gangguan kabut asap tebal menyelimuti wilayah itu dalam beberapa pekan terakhir.

"Jarak pandang di wilayah setempat saat ini kurang dari 2.000 meter, sehingga mengganggu kelancaran penerbangan yang selama ini dilakukan dua kali dalam seminggu," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Musirawas Ari Narsa, Senin.

Ia mengatakan penerbangan Musirawas-Jakarta ditutup hingga kabut asap berkurang, karena saaat ini gumpalan asap tebal masih menyelimuti wilayah Musirawas dan Kota Lubuklinggau.

"Kita tidak mau mengambil risiko kecelakaan penerbangan, sekarang sudah jelas wilayah itu diselimuti asap tebal, otomatis menerbangan ditutup sementara," ujarnya.

Asap tebal diduga kuat datang dari provinsi tetangga yakni Jambi dan Riau, karena di Musirawas, Lubuklinggau, dan Kabupaten Musirawas Utara tidak terdapat titik api.

Apalagi wilayah tersebut dalam dua pekan terakhir sudah diguyu hujan lebat. Namun, asap yang masih tetap ada, dan makin banyak, diduga dibawa hembusan angin dari wilayah utara daerah itu.

Kabut asap terjadi sejak pagi hingga sore, dan meskipun cuaca cerah, namun tidak terlihat mata hari dan tetap mendung. "Untung saja hembusan angin di wilayah itu cukup kencang, sehingga kabut di permukiman penduduk agak menipis," ujarnya.

Bupati Musirawas Ridwan Mukti mengatakan kabut asap itu tidak hanya mengganggu Bandara Silampari Musirawas/Lubuklinggau saj, tapi Bandara Fatmawati Bengkulu juga terkena imbasnya.

"Buktinya penerbangan saya dari Jakarta lewat Bengkulu sempat tertunda beberapa jam akibat kabut tebal, padahal wilayah Bengkulu hembusan angin lautnya cukup kencang," ujarnya. (Antara)

Pewarta: Oleh Zulkifli Lubis

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014