Washington (Antara/AFP) - Intervensi Rusia di Krimea telah memicu "kesulitan ekonomi nyata", kata Amerika Serikat, Rabu, seiring dengan persiapan Washington untuk menjatuhkan sanksi baru guna menghukum Moskow karena mengambil alih semenanjung selatan Ukraina .

"Pertanyaannya pada saat ini bukan apakah kami akan menjatuhkan lebih banyak sanksi, tapi kapan, " kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki kepada wartawan.

Pada Senin, Washington mengeluarkan serangkaian sanksi terhadap 11 pejabat yang sebagian besar dari Rusia, termasuk tujuh dari lingkaran dalam Presiden Vladimir Putin .

Psaki bersikeras telah terjadi "dampak ekonomi yang besar" setelah intervensi Moskow di Krimea.

Ditanya mengenai laporan yang menyebutkan bahwa seluruh 450 anggota Duma Rusia telah merespon dengan menyeru AS untuk menjatuhkan sanksi mereka, Psaki menukas, " Hati-hati dengan apa yang Anda minta."

Secara terbuka, pejabat Rusia telah menertawakan sanksi Amerika Serikat, yang membekukan aset mereka di AS , meskipun larangan perjalanan dan sanksi yang sama juga dijatuhkan oleh Uni Eropa .

Tapi Psaki membalas "bahwa ada dampak ekonomi nyata, dan jika Presiden Putin peduli tentang ekonomi di negaranya , peduli tentang dampak ekonomi terhadap masyarakat negaranya , peduli tempatnya di dunia, maka itu adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan."

Dia menyebut sejumlah data, termasuk indeks saham Rusia yang jatuh 17 persen pada Jumat ke tingkat terendah sejak tahun 2009 , dan mata uang Rusia telah mencapai titik terendah dalam lima tahun terhadap dolar .

"19 orang terkaya Rusia kehilangan 18,3 miliar dolar karena ketidakstabilan pasar saham pada 3 Maret - hari pertama perdagangan setelah awal intervensi militer Rusia di Krimea," kata Psaki kepada wartawan.

"Lebih banyak modal telah ditarik keluar dari Rusia tahun ini daripada sepanjang 2013. Dan akhirnya , perkiraan laju pertumbuhan Rusia 2014 berkisar sekitar di bawah satu persen . Beberapa bahkan memprediksi tingkat pertumbuhan negatif."

Masih belum jelas kapan sanksi tambahan AS akan dikeluarkan, tapi Presiden Barack Obama telah menyerukan Uni Eropa dan kelompok negara-negara industri G7 untuk bertemu guna membahas tentang Ukraina pekan depan.

Inggris, Selasa, mengumumkan bahwa pihaknya telah menghentikan semua kerja sama militer dengan Rusia dan menghentikan izin ekspor  bahan militer .

Dan Jerman menghentikan kesepakatan besar untuk menyediakan sebuah kamp pelatihan lengkap bagi pasukan Rusia yang dilaporkan bernilai sekitar 140 juta dolar.

Para pejabat AS berharap bahwa mereka dapat memaksa Putin dengan menjaga ancaman sanksi atau bahkan sanksi tambahan.

"Saya tidak mau, jika saya adalah anda, berinvestasi dalam ekuitas Rusia sekarang - kecuali Anda melakukannya untuk jangka pendek," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney awal pekan ini .

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014