Bengkulu (Antara) - Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu Brigjen Pol Tatang Soemantri mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan orang asing.

"Jangan mudah percaya dengan orang asing, teliti benar latar belakangnya," kata Kapolda di Bengkulu, Minggu.

Kapolda mengatakan hal itu ketika ditanya wartawan tentang penangkapan seorang terduga teroris AI oleh Densus 88 di Kota Bengkulu beberapa waktu lalu.

Seorang terduga teroris ditangkap di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam Kota Bengkulu dan sudah dibawa ke Mabes Polri.

Menurut Kapolda semua daerah di Indonesia berpotensi menjadi tempat pelarian para teroris, termasuk Bengkulu.

"Bengkulu juga strategis, karena letak geografisnya mendukung. Tapi bukan hanya di Bengkulu, daerah lain juga," ucapnya.

Karena itu lanjut Kapolda, masyarakat jangan mudah percara dengan orang asing atau orang baru yang hadir di lingkungan masyarakat.

Tentang pemberantasan terorisme, ia menambahkan bahwa Densus 88 yang menangkap seorang terduga teroris di SPBU Kilometer 6.5 Jalan P Natadirja, Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.

"Kami mengetahui setelah Densus 88 antiteror bergerak dan menangkap terduga teroris itu," katanya.

Kapolda menambahkan bahwa jaringan teroris itu bergerak dengan sangat rahasia. Demikian juga dengan anggota Densus 88, bergerak dengan kerahasiaan.

Sebab bila diketahui oleh jaringan teroris maka akan menyulitkan upaya penangkapan.

"Terduga langsung dibawa ke Jakarta dan Mabes Polri yang menggelar keterangan pers," katanya.

Menurutnya, masyarakta harus mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut dengan meningkatkan kewaspadaan dan memanfaatkan perangkat yang ada, termasuk wajib lapor kepada Ketua RT dan lainnya.

Sebelumnya pada Rabu 19 Maret 2014 sekitar pukul 9.45 WIB, AI diringkus oleh Densus 88 Antiteror di SPBU Kota Bengkulu.

AI masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang diduga masuk jaringan S dan SS yang merupakan terduga penembak dua Anggota Intel Polres Poso. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014