Bengkulu (Antara) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik  Divisi Regional Bengkulu menargetkan menyerap sebanyak 10.000 ton beras petani daerah itu pada 2014.

Ini untuk penguatan stok beras di Bulog Bengkulu, dengan ketersediaan stok yang cukup, dapat mengantisipasi kenaikan harga beras sehingga harga komoditas ini di pasaran tetap stabil," kata Kepala Bulog Divisi Regional Bengkulu Basirun di Bengkulu, Selasa.

Dia mengatakan target serapan beras petani pada 2014 meningkat dibandingkan dengan pencapaian pembelian beras dalam negeri pada 2013.

"Tahun lalu mencapai 6.210 ton, dan kami usahakan melampaui angka tersebut," kata dia.

Basirun mengatakan saat ini pembelian beras dalam negeri (Pengadaan DN) pada quartal pertama untuk daerah itu sudah mencapai 1.123 ton.

"Ini akan terus meningkat seiring datangnya masa panen 2014 di beberapa wilayah Bengkulu," katanya.

Selain menjaga stabilisasi harga jual beras ke masyarakat, peranan Bulog menyerap beras hasil tani di daerah itu juga menjadi alternatif bagi petani menjual komoditas pertanian dengan standar harga yang layak.

"Sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang perbesaran nasional, di mana harga dan kualitas beras yang dibeli Bulog sudah ditentukan, yakni Rp6.600 per kg, jika pengumpul membeli dengan harga murah, maka petani bisa menjual beras atau gabah mereka ke Bulog," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya membeli gabah giling kering dari petani dengan harga Rp4.200 per kg sedangkan gabah kering panen Rp3.300 per kg.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014