Cianjur (Antara) - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal mengatakan tantangan kaum muslim Indonesia saat ini adalah harus menjadi motor transformasi bangsa untuk kemajuan Indonesia di masa depan.

"Tantangan umat Islam di Indonesia adalah menjadi motor bagi transformasi bangsa dan kuncinya ada di pendidikan," kata Dino dalam dialog interaktif Forum Pondok Pesantren Kabupaten Cianjur bertajuk "Kepemimpinan Islam di Era Global" di Cianjur, Kamis.

Dia mengatakan untuk mewujudkan itu maka perlu dilakukan beberapa hal pertama semangat kewirausahaan harus menjadi etos hidup umat Islam. Menurut dia, Islam masuk ke Indonesia melalui perdagangan namun saat ini lemah yang mungkin disebabkan penjajahan dan feodalisme.

Namun melihat dunia Islam saat ini seperti Qatar dan Turki mulai muncul adanya semangat kewirausahaan karena itu harus menjadi semangat utama," ujarnya.

Menurut dia, semangat inovasi, adaptasi, dan etos kerja keras harus dilakukan oleh umat Islam.

Selain itu menurut dia, pondok pesantren harus melakukan modernisasi agar santri-santrinya menjadi unggul dan cinta ilmu.

"Ponpes perlu modernisasi agar santri-santi unggul," katanya.

Dia menegaskan dalam rangka menghadapi era perdagangan bebas, kalangan pesantren bisa menjadi motor perjuangan bangsa seperti saat masa perjuangan kemerdekaan.

Dino mengatakan dirinya sudah berkeliling mengunjungi banyak pesantren dan para santrinya memiliki karakter unggul.

Tidak ada keraguan untuk menjadikan kembali pesantren sebagai motor perjuangan bangsa," katanya.

Menurut Dino entrepreunership adalah kunci menghadapi era perdagangan bebas. Karena itu ujar dia, kalangan pesantren harus mampu melahirkan para pengusaha-pengusaha handal.

"Santri-santri harus dibekali jiwa dan semangat entrepreunership," ujarnya.

Sebelumnya, Dino meminta masyarakat tidak melupakan peran pesantren dalam perjalanan kehidupan bangsa Indonesia. Menurut dia, pesantren merupakan salah satu basis perjuangan dalam masa perjuangan.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014