New York (Antara) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi dan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) melakukan diplomasi kuliner ke Amerika Utara 29 Maret hingga 5 April 2014 untuk meningkatkan ekspor ke kawasan itu.

"Untuk memperkenalkan produk dan citra rasa makanan Indonesia akan diadakan demo masak oleh koki terkenal di Amerika, guna membuktikan kualitas dan cita rasa makanan dan minuman Indonesia," kata Bayu Krisnamurthi dalam sambutannya saat jamuan makan malam di KJRI New York, Sabtu malam.

Ia menambahkan diplomasi kuliner itu penting untuk mempromosikan produk makanan dan minuman Indonesia. "Pasar jangan hanya diperkenalkan dengan produk makanan dan minuman tapi juga bagaimana mengolahnya sehingga menjadi makanan dan minuman dengan cita rasa yang tinggi ala Indonesia," katanya.

Bayu mengatakan Indonesia perlu meniru Thailand dan Vietnam yang sukses melakukan diplomasi kuliner sehingga banyak restorannya di Amerika dan Eropa yang kemudian ikut mendorong ekspor produk pertanian dan produk makanan serta minumannya.

"Indonesia jangan berkecil hati karena bisa meniru meski terlambat oleh mereka," kata Bayu memberi semangat kepada delegasi misi dagang Indonesia, terutama para anggota Gapmmi.

Sementara itu Chef Yono merupakan koki Indonesia yang tinggal di New York dan merupakan koki restoran terkemuka di New York. Ia terkenal mampu menyajikan makanan Amerika dengan cita rasa Indonesia.    

"Koki Yono yang belum lama ini tampil di New York Time Travel Show 'Taste of The World' akan membuat gado-gado dan rendang di hadapan para penjual dan importir produk makanan dan minuman di New York," kata Atase Perdagangan di KBRI Washington DC, Made Marthini.

Ia menambahkan dengan demo masak dan kehadiran Gapmmi dan pengelola ritel makanan dam minuman Amerika serta importir Amerika diharapkan semakin membuka peluang dan penetrasi produk Indonesia ke Amerika.

Indonesia merupakan sumber untuk beberapa produk makanan yang kini sedang digemari di industri makanan dan minuman Amerika, seperti kelapa, kopi dan teh.

Beberapa produk unggulan yang unik untuk Indonesia , dalam hal rasa dan kualitas , termasuk sari buah-buahan tropis, rempah-rempah, minuman jahe dan madu.

Sebagai utusan Indonesia di Amerika, Made Marthini melihat kapasitas produksi yang berkembang di tanah air membuat Indonesia bisa menjadi salah satu pemasok terbesar makanan olahan dan bahan-bahan dari Asia misalkan produk mi, makanan ringan dan produk kue di negeri Paman Sam itu.

Oleh sebab itu, Kemendag dan 13 produsen yang tergabung dalam Gapmmi akan melakukan misi dagang ke Amerika dan Kanada. Ketigabelas perusahaan Indonesia yaitu PT TPS Food, Sungai Budi Group, PT Niramas Utama, PT Anggana Catur Prima, PT AIM Food Manufacturing Indonesia, Javaplant, PT Fruit-ING Indonesia, PT Quintinos Djava.

Selain itu PT Aneka Coffee Industry, PT Cocomas Indonesia, PT Aksara Kencana Putra, PT Ragam Jasa Indah dan satu perusahaan diluar sektor makanan dan minuman sebagai penunjang industri makanan dan minuman dengan memamerkan plastik ramah lingkungan berbasis tapioka, yaitu PT Tirta Marta.

Misi dagang ke kawasan Amerika Utara akan dirangkaikan dengan Pameran Salon International de L'amentation (SIAL) Canada 2014 yang akan berlangsung tanggal 2 hingga 4 April 2014 di Montreal, Kanada.

SlAL Canada merupakan salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di kawasan Amerika Utara dengan jumlah pembeli rata-rata 14.000 orang yang berasal dari 61 negara.

Tahun 2013, pameran tersebut dilaksanakan di Toronto dan diikuti oleh 758 peserta dari 45 negara, diantaranya Indonesia, Malaysia, Aljazair, ltalia, Korea Selatan, Maroko, AS dan Meksiko.

Dalam misi dagang ini, Wamendag Bayu Krinamurthi akan berdialog dengan para pelaku usaha atau importir di setiap kota yang akan disinggahi. Para pelaku usaha yang diagendakan berdialog dengan Wamendag dari sektor makanan dan minuman, minyak kelapa sawit , kayu, pulp and paper, furnitur dan sektor perikanan.

  
                           Produk Unggulan
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2013, produk makanan dan minuman Indonesia merupakan salah satu produk unggulan yang berkontribusi terhadap ekspor produk nonmigas.

Pada 2013, nilai ekspor produk ini ke seluruh dunia tercatat sebesar 4,83 miliar dolar AS dengan tren yang positif selama lima tahun terakhir (2009-2013) sebesar 14,93 persen.

AS menempati peringkat pertama sebagai negara tujuan ekspor produk makanan dan minuman Indonesia pada 2013 dengan nilai 602 juta dolar AS. Ekspor Indonesia ke AS antara lain kepiting, kerang-kerangan, tuna, nanas, pasta udang, sirop dan biskuit.

Sementara impor dari AS tercatat sebesar 376,98 juta dolar AS dan menduduki peringkat ke-6 sebagai negara asal impor. Produk makanan dan minuman yang diimpor Indonesia dari AS antara lain suplemen, buah anggur, sirop, tembakau, kentang dan daging.

Kanada menempati peringkat 32 dengan nilai 22,71 juta dolar AS. Produk ekspor Indonesia ke Kanada terdiri atas sarang burung walet, kerang, kepiting, udang, tuna, teh hitam, kacang mete, pasta udang, dan biskuit.

Sedangkan impor dari Kanada tercatat sejumlah 17,66 juta dolar AS dan menduduki peringkat ke-29 sebagai negara asal impor. Produk makanan dan minuman yang diimpor Indonesia dari Kanada antara lain kentang, kacang-kacangan, es krim, ekstrak sayuran, suplemen, agar-agar dan sayuran.

Sementara pada 2014, produk makanan dan minuman olahan ditargetkan mengalami pertumbuhan 10,5 hingga 11,5 persen dengan nilai ekspor sebesar 4,9 hingga 5,0 miliar dolar AS.  (Antara)

Pewarta: Oleh Adi L

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014