Jakarta (Antara) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu pagi menguat sebesar sembilan poin menjadi Rp11.304 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp11.313 per dolar AS.

"Aksi spekulasi terhadap mata uang rupiah kembali mendorong dolar AS cenderung melemah di pasar uang domestik. Aksi spekulasi itu seiring dengan ekspektasi hasil Pemilu Legislatif nanti akan berjalan lancar dan sesuai dengan harapan pasar," kata Pengamat pasar uang PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan kondisi politik yang stabil tentu akan membuat investor merasa nyaman dalam melakukan investasi di dalam negeri.

"Di sisi lain, data ekonomi Indonesia yang dirilis juga menunjukan harapan yang baik ke depannya," ucapnya.

Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2014 tercatat mengalami surplus sebesar 785,3 juta dolar AS didorong peningkatan ekspor, dan inflasi Maret tahun ni juga terblang rendah yakni sebesar 0,08 persen.

Sementara itu, analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan bahwa laju rupiah cenderung terbatas seiring dengan antisipasi investor di pasar uang yang waspada menjelang publikasi data tenaga kerja AS pada akhir pekan ini.

"Data tenaga kerja AS itu dapat menentukan seberapa agresif kebijakan pengurangan stimulus moneter (tapering 0ff) the Fed pada tahun ini," katanya.

Ia memperkirakan bahwa rupiah akan diperdagangkan di kisaran Rp11.245-Rp11.330 per dolar AS pada Rabu ini. (Antara)

Pewarta: Oleh Zubi Mahrofi

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014